Operasional Whoosh Terganggu Akibat Banyak Anak di Padalarang dan Cimahi Main Layang-layang

10 Juni 2024, 18:00 WIB
Potret Kereta Cepat Jakarta Bandung Whoosh. /ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa/

PRFMNEWS – PT KCIC mengungkapkan fenomena anak-anak main layang-layang di sekitar jalur Kereta Cepat Whoosh masih terjadi. Padahal aktivitas ini berbahaya dan sangat rawan mengganggu operasional perjalanan kereta cepat relasi Jakarta-Bandung itu sehingga memicu kerugian berbagai pihak. Kenapa bisa begitu?

“Di wilayah seperti Padalarang dan Cimahi masih cukup banyak anak-anak yang bermain layang-layang di sekitar jalur Whoosh. Terlebih pada sore hari dimana anak-anak sudah mulai pulang sekolah, maka layang-layang di sekitar jalur akan semakin banyak,” kata General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa dalam keterangan resmi dikutip prfmnews.id Senin, 10 Juni 2024.

Eva menjelaskan, layang-layang yang tersangkut di jaringan Listrik Aliran Atas (LAA) Whoosh berpotensi untuk mengganggu kelancaran operasional seperti penundaan perjalanan, kerusakan jaringan LAA, hingga kerusakan komponen dan kelistrikan sarana Whoosh.

Baca Juga: Duh! Gangguan Perjalanan Whoosh Akibat Layang-layang Putus di Bandung Masih Terjadi, KCIC Beri Penjelasan

“Layang-layang yang terputus sangat mudah tersangkut pada jaringan LAA. Sehingga jika dimainkan terlalu dekat dengan jalur Whoosh sangat berpotensi menyebabkan gangguan,” ungkapnya.

Whoosh dioperasikan dengan daya listrik sebesar 27,5 KV melalui pantograf yang terhubung pada LAA. Keterhubungan antara pantograf dan LAA ini tidak boleh terganggu oleh adanya benda asing karena dapat mengganggu aliran listrik, terlebih saat Whoosh melaju dengan kecepatan tinggi hingga 350 km/jam.

Material yang terkandung pada layang-layang dan benangnya termasuk dalam material yang dapat mengganggu aliran listrik pada LAA. Maka jika ada layang-layang ini tersangkut di LAA, risiko korsleting listrik dan kerusakan pantograf dapat terjadi.

Pada kasus ringan, jika terjadi gangguan dari benda asing, pantograf dapat rusak dan perjalanan Whoosh pun akan terhenti. Sementara pada kasus yang lebih serius, gangguan benda asing seperti layang-layang dapat menyebabkan putusnya kabel LAA dan pemadaman listrik yang dapat mengganggu keseluruhan operasional perjalanan.

Baca Juga: Sudah Beroperasi, Angkutan Umum Baru Rute Stasiun Whoosh ke Bandara Halim PP, Ini Tarif dan Jadwalnya

Eva menyebut sejak awal tahun 2024, terdapat 5 kejadian gangguan perjalanan Whoosh akibat adanya benang atau layang-layang putus nyangkut di jaringan LAA yang menjadi daya pembangkit operasional kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara itu.

“Meski tidak menyebabkan kerusakan sarana dan prasarana, kejadian-kejadian tersebut kerap membuat perjalanan terhambat dan ribuan masyarakat yang menggunakan Whoosh terdampak keterlambatan perjalanan dikarenakan petugas harus memastikan Whoosh tetap dapat melintas dengan aman,” tutur dia.

Lebih lanjut, Eva memastikan KCIC terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan berbagai aktivitas yang berpotensi mengganggu operasional Whoosh, termasuk agar tidak bermain layangan di dekat jalur Kereta Cepat Whoosh.

Baca Juga: Promo KCIC Bayar Sekali Dapat 12 Tiket Whoosh Harga Rp100 Ribuan, Begini Cara Dapatnya

“Hal ini guna menghindari layang-layang tersangkut pada jaringan Listrik Aliran Atas di sepanjang jalur Whoosh,” sebutnya.

Sosialisasi terus dilakukan secara berkala di lingkungan masyarakat yang berada di sekitar jalur kereta cepat termasuk ke berbagai sekolah. KCIC mengajak agar masyarakat dapat membantu mengarahkan anak-anak mencari lokasi yang tidak berdekatan dengan jalur kereta cepat saat akan bermain layang-layang.

“Adapun jarak batas aman tersebut berada di 500 meter dari sisi kiri kanan jalur rel,” tegas Eva.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Trending