PRFMNEWS - Berikut daftar 17 aplikasi yang harus kamu waspadai dan jangan sampai di-instal karena dapat mengancam akun perbankan atau mobile bangking kamu.
Daftar 17 aplikasi berbahaya ini di rilis oleh akun Instagram Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
Diketahui bahwa 17 aplikasi tersebut telah disusupi malware berbahaya.
“Sebuah malware berbahaya ditemukan pada 17 aplikasi yang telah menyusupi perangkat pengguna dengan malware perbankan,” tulis akun Instagram ccicpolri seperti dikutip prfmnews.id pada Kamis, 4 Agustus 2022.
Baca Juga: Sebaiknya Pilih Kentang Atau Nasi untuk Pasien Diabetes, Simak Penjelasan Medis dr. Cahyo
Malware tersebut disusupi pada aplikasi produktivitas dan utilitas seperti pemindai dokumen, pembaca kode QR, layanan PVN, dan perekam panggilan. Malware tersebut dinamakan DawDropper.
DawDropper adalah aplikasi yang dirancang untuk menyelinap melewati pemeriksaan keamanan Google Play Store, setelah itu mereka digunakan untuk mengunduh malware yang lebih kuat dan mengganggu pada perangkat.
Kemudian, setelah aplikasi yang disusupi malware terinstall, pelaku cybercrime akan mencari kredensial penting yang dimiliki pengguna, utamanya kredensial pada akun mobile bangking.
Berikut 17 daftar aplikasi yang disusupi Malware DawDropper:
Baca Juga: Belum Menang di Dua Laga Awal Liga 1, Robert Alberts Yakinkan Performa Persib Bandung Membaik
1. Rooster VPN 2021/11
2. Call Centre 2021/05
3. Super Cleanser 2021/11
4. Document Scanner 2021/11
5. Universal Saver Pro 2021/2012
6. Eagle Photo Editor 2022/01
7. Call Recorder Pro+ 2022/01
8. Extra Cleanser 2022/04
9. Crypto Utills 2022/05
10. Fix Cleaner 2022/05
11. Universal Saver Pro 2022/05
12. Lucky Cleaner 2022/05
13. Just In: Video Motion 2022/05\
14. Document Scanner Pro 2022/05
15. Conquer Darkness 2022/05
16. Simpli Cleaner 2022/06
17. Unicc Qr Scanner 2022/07
Baca Juga: Daftar 15 Situs Game Judi Online Diblokir Kominfo pada 2 Agustus 2022
Malware ini juga menonaktifkan Google Play Protect dan menggunakan komputasi jaringan virtual (VNC) untuk merekam layar perangkat korban, termasuk informasi sensitif seperti kredensial perbankan, alamat email dan kata sandi, dan PIN, yang semuanya kemudian dieksfiltrasi ke server jarak jauh.***