Jika Mal di Kota Bandung Dibuka Kembali, DPRD Minta Ada Pengawasan Rutin

- 9 Juni 2020, 12:42 WIB
KETUA Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna saat meninjau salah satu mal di Jln. Pasirkaliki dalam menerapkan protokol kesehatan, Rabu (3/6/2020).*
KETUA Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna saat meninjau salah satu mal di Jln. Pasirkaliki dalam menerapkan protokol kesehatan, Rabu (3/6/2020).* /HUMAS KOTA BANDUNG

BANDUNG,(PRFM) - Di tengah pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Proporsional di Kota Bandung, tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 kota Bandung sudah mulai melakukan pengecekan kesiapan mal-mal di kota Bandung sebelum diizinkan kembali beroperasi. Para pengelola Mal sudah mengajukan permohonan agar bisa buka kembali karena banyak tenant yang ingin segera mejalankan kembali usahanya.

Menurut Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Andri Rusmana, di kondisi pandemi covid-19, selain kesehatan, sektor ekonomi pun harus segera dipulihkan. Oleh karena itu, dia meminta pemerintah kota (Pemkot) Bandung untuk memperhatikan betul penerapan protokol kesehatan di mal di kota Bandung.

Baca Juga: Mantan Juru Masak Hotel ini Yakin Merintis Usaha di Tengah Pandemi

"Kita menekankan kepada tim di kota Bandung pertama terkait menerapkan protokol kesehatan dengan baik," kata Andri saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa (9/6/2020).

Selain harus memastikan protokol kesehatan disiapkan pengelola mal, Andri mengingatkan agar Pemkot Bandung benar-benar melalukan pengawasan. Pengawasan ini sangat penting agar penerapan protokol kesehatan di mal ini dilakukan secara konsisten.

Baca Juga: Bisnis Properti Turut Terdampak Covid-19, Penjualan Jadi Berkurang

"Tinggal pemantauan dan pengawasan kita bersama di lapangan," tegasnya.

Selain memastikan pengelola mal bisa menerapkan protokol kesehatan, Andri meminta Pemkot Bandung untuk gencar melakukan sosialisasi dan edukasi agar warga Bandung benar-benar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Justru kita khawatir ada klaster-klaster baru di kota Bandung ketika protokol kesehatan ini tidak diterapkan," tegasnya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x