BNN Sebut Pabrik Narkoba di Cingised Sudah Produksi 4 Juta Butir Pil PCC

- 25 Februari 2020, 08:44 WIB
DEPUTI Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Polisi Arman Depari didampingi Wakapolda Jabar Brigadir Jenderal Polisi Akhmad Wiyagus dan Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Polisi Ulung Sampurno Jaya di lokasi penggrebegan pabrik narkoba di Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung pada Minggu 23 Februari 2020.*
DEPUTI Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Polisi Arman Depari didampingi Wakapolda Jabar Brigadir Jenderal Polisi Akhmad Wiyagus dan Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Polisi Ulung Sampurno Jaya di lokasi penggrebegan pabrik narkoba di Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung pada Minggu 23 Februari 2020.* /MOCHAMAD IQBAL MAULUD/PR/

BANDUNG,(PRFM) - Sebuah rentetan rumah di Jalan Cingised Kompleks Pemda RT 03 RW 04, Kelurahan Cisaranten Endah, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung digerebek Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI karena diduga menjadi pabrik pil Paracetamol Caffeine Carisoprodol (PCC). Penggerebekan dilakukan pada Minggu (23/2/2020) kemarin.

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Irjen Pol Arman Depari menyebutkan jika di lokasi tersebut terdapat empat rumah yang saling bersambung dijadikan pabrik pembuatan pil PCC itu dibiarkan seperti tidak berpenghuni dan tidak terawat. Namun saat ditelusuri, terdapat 2 mesin besar yang digunakan pelaku untuk memproduksi pil PCC.

"Ada dua mesin besar di dalam, dan mesin ini digunakan untuk mencetak pil-pil. Kemudian kita temukan dua buah oven yang satu besar dan satu kecil untuk pengering. Jadi mungkin setelah dicetak masuk oven supaya keras. Kemudian kita temukan bahan kimia cair dan padat yang banyak berupa bahan bubuk atau powder," ucap Arman saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Senin (24/2/2020) malam kemarin.

Baca Juga: BNN Gerebek Pabrik yang Diduga Produksi Narkoba di Kota Bandung

Selain menemukan alat dan bahan, dalam penggerbekan tersebut ditemukan juga pil PCC siap edar. Menurut Arman, ditemukan sekitar 2,5 juta butir pil PCC yang sudah dikemas dan siap edar.

Sebelum dilakukan penggerebkan, sambung Arman, pelaku sudah sempat mengirimkan pil PCC. Kurang lebih 400 ribu butir pil PCC dikirimkan oleh pelaku melalui jasa ekspedisi.

"Beruntung kemarin hari Minggu, jadi barang belum sempat dikirimkan jadi barang masih tertahan di ekspedisi dan kita sempat amankan untuk dijadikan barang bukti," urainya.

Arman menambahkan, di pabrik tersebut ditemukan pula beberapa pil PCC yang gagal produksi. Pil yang berceceran tersebut terlihat retak dan rusak. Sehingga jika digabung dengan yang siap edar dan yang disita dari jasa ekspedisi, pil PCC yang diamankan mencapai lebih dari 4 juta butir.

Dalam prakteknya, karena pelaku menyewa 4 rumah, maka pelaku bisa menyamarkan kegiatannya. Menurut Arman, dari empat rumah tersebut terhubung satu dengan lainnya.

"Jadi rumah-rumah yang ada di sekelilingnya itu satu rumah kanan dan belakang itu yang pertama untuk kamuflase saat bekerja jadi tetangga tidak mendengar mesin walaupun kerja malam hari. Kedua untuk mengatasi bau atau aroma yang tidak sedap percampuran bahan-bahan kimia, karena tetangganya itu rumahnya mereka sendiri jadi tidak masalah," urainya.

Selain itu, lokasi 4 rumah ini pun menghadap jalan raya dan juga lapangan. Sehingga memang pelaku sudah mendesai sedemikian rupa agar produksinya bisa tersamarkan.

Dalam penggerebakan ini, 5 tersangka diamankan oleh BNN.

Arman menyebutkan, awal mula penggerebekan berasal dari laporan dari warga. Selain itu, pihaknya juga melakukan penelusuran terhadap peredaran pil PCC.

"Cukup lama ikuti, dan dari bukti dan keterangan dan pengalaman-pengalaman kita di lapangan akhirnya kita sampai di TKP," sebutnya.

Pelaku mengaku baru empat bulan mengontrak di Jalan Cingised tersebut. Namun jika dilihat dari mesinnya, itu merupakan mesin lama. Sehingga diduga kuat pelaku memang sering berpindah-pindah lokasi untuk menghilangkan jejak.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah