Sekarang Dianggap Mewah, 11 Makanan Ini Dulunya Dimakan Rakyat Jelata

- 19 September 2023, 16:00 WIB
Kaviar, salah satu makanan tinggi Omega-3
Kaviar, salah satu makanan tinggi Omega-3 /Tortic84/Pixabay

Truffle adalah jamur mewah yang dikenal karena rasanya yang enak, lembut, harum, langka, dan sangat mahal. Namun, dulu, jamur ini dikenal sebagai "jamur bodoh" di seluruh dunia.

Dirangkum dari laman Reader's Digest, truffle tumbuh liar di daerah gelap dengan kelembaban pada hari yang hangat dan malam yang sejuk serta pada jenis pohon tertentu seperti ek, pinus, dan hazel. Beberapa varietas truffle membutuhkan waktu 4--6 tahun untuk tumbuh.

Setelah keluar dari tanah, biasanya truffle tidak akan bertahan lama. Semakin banyak waktu yang jamur ini habiskan di luar, semakin cepat truffle kehilangan bau dan rasa yang khas. Oleh karena itu, hampir tidak mungkin untuk membudidayakannya karena kondisi pertumbuhannya yang sulit.

Dulunya, jamur ini memiliki harga yang sangat murah. Bahkan, Napoleon hampir kehilangan kendali atas pasukannya setelah menyajikan ravioli truffle putih di setiap makanan selama sebulan dalam upaya untuk menghemat biaya. Namun, kemudian, seiring berjalannya waktu, truffle telah berubah dari makanan murah menjadi lambang kemewahan.

11. Lobster

Siapa sangka, makanan semahal lobster ternyata dulunya adalah makanan yang hanya dikonsumsi oleh rakyat jelata. Alasannya, penampilan lobster tidak semenarik ikan. Selain itu, dulu lobster adalah serangga laut yang tumbuh terlalu banyak.

Karena dipandang sebagai hama, lobster biasanya diberikan kepada para tahanan dan orang miskin. Bahkan, dulu para petani menggunakan lobster sebagai pupuk tanaman.

Dulu, banyak narapidana berpendapat bahwa memberi makan narapidana dengan lobster adalah hukuman yang kejam dan tidak biasa sehingga akhirnya beberapa negara mengesahkan undang-undang yang melarang penjara untuk memberikan lobster pada narapidana lebih dari dua kali seminggu.

Wah, siapa sangka makanan mewah ini dulunya adalah makanan biasa yang justru identik dengan makanan orang miskin? Jadi, jangan sepelekan makanan yang murah, ya. Bisa jadi, makanan ekonomis yang kamu makan hari ini berubah menjadi makanan mewah suatu hari nanti.***

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah