Mengenal Sandal Traveling Produksi Sixtynine Project, Brand Fashion Lokal Asal Bandung

- 28 Agustus 2023, 21:52 WIB
Founder Sixtynine Project, Taufik Maulana Saputra bersama tim
Founder Sixtynine Project, Taufik Maulana Saputra bersama tim /PRFM


PRFMNEWS - Sandal traveling akhir-akhir ini semakin diminati para generasi muda. Selain modelnya yang trendy, sandal travelling juga kokoh dan nyaman diajak berjalan jauh.

Sandal travel cukup laris terjual di e-commerce, salah satunya seperti produk dari brand lokal Bandung, Sixtynine Project yang sudah terjual 9.000 pasang dalam empat bulan terakhir.

Founder Sixtynine Project, Taufik Maulana Saputra mengungkapkan, baru-baru ini brand-nya mengeluarkan produk sandal traveling dengan outsole yang terbuat dari bahan microtex.

Baca Juga: Bukan Cuma Indomie, 13 Brand Makanan dan Minuman Lokal Ini Sudah Go Internasional!

Bahan microtex ini diakuinya punya karakteristik yang lebih kuat tapi tetap flexible dibanding bahan lainnya. Bahan ini kata Taufik menggunakan teknologi dari Italia.

"Outsole kita tebal, kuat, kokoh. Bahannya microtex, campuran rubber dan plastic, teknologi italia," kata Taufik saat ditemui di kantor Sixtynine Project, Jl Sanggar Kencana Utama, Bandung, Senin 28 Agustus 2023.

Keputusan brand-nya mengganti bahan outsole menjadi microtex ini tak lain karena ingin mengedepankan kualitas dalam setiap produk sendalnya.

Moulding atau cetakannya ia datangkan dari negara Cina, yang ia pesan sejak akhir 2022. Namun untuk keseluruhan produksinya dilakukan di Bandung, tepatnya di Ciwidey.

Baca Juga: 7 Mall di Bandung Gelar Pasar Kreatif pada Juni-Agustus 2023, Jadi Surga Belanja Fashion hingga Kuliner

Salah satu produk sandal traveling Sixtynine Project
Salah satu produk sandal traveling Sixtynine Project PRFM

Di pabriknya tersebut, Sixtynine Project juga memberdayakan penduduk sekitar untuk proses pembuatan sandal traveling.

"Tim kita di kantor atau toko ada 15 orang, untuk produksinya memberdayakan 60-an warga sekitar Ciwidey," jelasnya.

Taufik menyebut, sandal traveling dengan outsole microtex ini menjadi signature atau ciri khas dari brand-nya. Dengan bahan ini juga membuat produknya berkesempatan untuk menembus pasar ekspor.

Oleh karena itu, saat ini pihaknya juga tengah fokus untuk penjualan melalui platform digital, salah satunya TikTok.

Baca Juga: Sepatu Kiri Lepas, Lilly Indriani Tetap fokus Tuntaskan Tugas Sebagai Pembawa Baki Bendera di Istana Merdeka

Bahkan, Sixtynine Project ini terus melakukan live shopping di Tiktok selama 24 jam sejak bulan April lalu. Melalui live shopping ini, diakuinya omzet bisa naik hingga dua kali lipat.

Perjuangan Taufik bersama timnya ini pun sudah membuahkan hasil, salah satunya prestasi peringkat tiga dalam kategori brand di e-commerce pada Maret lalu.

"Kita pernah menyentuh peringkat 3 brand di e-commerce Maret 2023, secara model men sandal pernah peringkat 2 juga," tambahnya.

Taufik menyebut, Sixtynine Project memastikan akan terus berkembang dengan mengikuti tantangan dan gempuran bisnis online. Menurutnya, sebuah brand harus terus mengeluarkan ide-ide baru agar bisa bertahan.

"Branding pastinya dari sisi foto produk, fokus Instagram juga, terus develop barang agar tidak ketinggalan. Persaingan ketat, mau nggak mau harus develop barang," tandasnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah