Network
Bukan hal baru jika jari manis identik dengan hal romantis. Beberapa negara pun sepaham dengan konsep ini. Sebut saja dalam budaya Inggris, cincin di jari manis kiri sebagai penanda seorang wanita sudah terikat pertunangan.
Hal serupa juga berlaku di Amerika Serikat maupun negara Barat lainnya, di mana status ini juga bisa diartikan sebagai status pernikahan.Budaya ini pun kerap kali diterapkan di banyak negara Asia Timur, Inggris, dan Amerika Serikat.
Secara universal, kini memakai perhiasan emas di kelingking diartikan sebagai pengikat janji suci. Bedanya kalau di budaya Timur seperti Asia, termasuk di Indonesia, cincin emas wanita dipakai jari manis kanan. Sementara dalam mitologi Yunani, jari manis dimaknai sebagai cinta sejati, kreativitas dan kecantikan. Itulah budaya penggunaan cincin pada jari manis ini telah ada sejak lama.
Baca Juga: Dinas KUK Jabar Usulkan Ratusan Ribu UMKM di Jabar untuk Terima BLT UMKM
2. Cincin di jari telunjuk
Mitologi Yunani menyebutkan jika arti cincin di jari telunjuk menandakan tanggung jawab dan keseimbangan.
Inilah kenapa orang yang menggunakan cincin emas pada jari telunjuk kerap diasosiasikan dengan kaum bangsawan dan kerajaan. Biasanya perhiasan wanita yang digunakan pada telunjuk ini memiliki desain yang unik dan bold. Bukan saja hal tersebut dijadikan statement look, tetapi juga untuk menunjukkan kelas sosial dan pengaruh yang dimiliki.
3. Cincin di jari kelingking
Pada abad 19 hingga awal abad 20-an, kaum pria memakai cincin di jari kelingking guna menegaskan status pernikahan mereka. Namun seiring berputarnya poros waktu, pemakaian cincin di jari ini sudah jarang dilakukan.
Bahkan, pada akhirnya, tidak sedikit orang yang mengaitkan bahwa penggunaan cincin di jari kelingking menandakan bahwa seseorang adalah mafia.
