Makna kata tersebut bukan mengagungkan Nabi Muhammad, tetapi justru menyuruh orang lain untuk bersholawat.
Artinya, apabila seorang kyai bersholawat lalu dijawab 'sholialai' oleh santrinya, maka fatal akibatnya.
Hal itu karena si santri justru menyuruh sang kyai untuk terus bersholawat. Itulah yang dianggap tidak beradab.
"Sholi itu perintah, berarti sholialai itu pak kyaimu yang disuruh membaca sholawat, itu kalimat yang salah," ungkapnya kepada jamaah.
Seharusnya, seseorang ketika mendengar bacaan sholawat hendaklah mengucapkan 'shallallahu alaihi wasallam'.
"Itu naif, mestinya kan 'qola Rasulullah' mestinya kan (dijawab) 'shallallahu alaihi wasallam'," ujar Gus Baha.***(Nando Zikir)
Disclaimer: Artikel ini telah tayang di PortalJember.com dengan judul "Banyak yang Mengucapkan Kalimat Ini Setelah Sholawat, Tak Beradab dan Salah, Ini yang Benar, Gus Baha: Naif".