PRFMNEWS - Susu merupakan minuman yang sehat dan kaya akan manfaat bagi tubuh, kata dokter Cahyo Purnomo.
Biasanya susu juga bisa membantu menyembuhkan suatu penyakit yang diderita oleh seseorang, ucap dokter Cahyo Purnomo.
Susu juga bersifat menenangkan. Namun khusus untuk penderita diabetes, apa boleh meminum susu? Begini respon Dokter Cahyo Purnomo.
Perlu anda ketahui bahwa dalam 1 gelas atau sekitar 250 cc susu tawar tanpa pemanis ini terdapat kandungan karbohidrat sebesar 12 gram.
Jadi, dalam 100 gram susu tawar tanpa pemanis itu terdapat kandungan karbohidrat 4,8 gram.
Sedangkan indeks glikemik dari susu tawar tanpa pemanis ini sebesar 36. Di mana makanan dan minuman dengan indeks glikemiks dibawah 55 ini termasuk memiliki indeks glikemiks yang rendah.
Sedangkan beban glikemik untuk susu tawar tanpa pemanis ini bisa anda hitung dengan mengalikan kandungan karbohidrat 100 cc susu tawar tanpa pemanis yaitu sebesar 4,8 gram dikalikan dengan indeks glikemiks sebesar 36 kemudian dibagi 100 hasilnya yaitu 1,8.
Baca Juga: 5 Manfaat Susu Almond bagi Tubuh, Atasi Perut Buncit hingga Cegah Alzheimer
Makanan dengan beban glikemiks dibawah 10 ini termasuk makanan dengan beban glikemik yang rendah.
Kesimpulannya, bila dilihat dari kandungan karbohidrat, indeks glikemiks, dan beban glikemik yang semuanya masih rendah, maka minum susu tawar tanpa pemanis ini aman bagi penderita diabetes, karena pengaruhnya kecil dalam meningkatkan gula darah.
Asalkan diminum dalam jumlah yang wajar, dan susu yang dikonsumsi sebaiknya susu tawar tanpa pemanis.
Lebih baik lagi misal ada susu tawar rendah kandungan lemak. Namun, bagi anda penderita diabetes yang mulai mengalami gagal ginjal sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter anda apabila ingin mengkonsumsi susu.
Baca Juga: Bharada E Ditetapkan Sebagai Tersangka Penembakan Brigadir J, Begini Penjelasan Polri
Hal tersebut jarena susu termasuk minuman tinggi protein, dimana penderita diabetes yang mengalami gagal ginjal harus benar-benar mengatur jumlah protein yang masuk ke dalam tubuh agar tidak membebani kerja ginjal.
Karena apabila jumlah protein yang masuk ke dalam tubuh berlebihan, ini bisa menjadi merusak ginjal yang semakin berat.***