Wagub Sebut Wilayah Selatan Butuh Badan Otorita Khusus untuk Entaskan Kemiskinan

- 23 Oktober 2020, 19:46 WIB
Momentum Hari Santri Nasional, ini pesan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum untuk para santri
Momentum Hari Santri Nasional, ini pesan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum untuk para santri /HUMAS JABAR

PRFMNEWS – Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menyatakan pihaknya perlu membentuk badan otorita khusus untuk bisa menghilangkan ketimpangan antara wilayah selatan dan utara Jabar. Badan otorita itu pun ditujukan untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah selatan Jabar.

Menurut Uu, ketimpangan antara wilayah utara dan selatan masih menjadi tantangan Jabar dan menjadi lebih kompleks karena pandemi Covid-19. 

Menurut Uu, Jabar saat ini sudah memiliki lembaga khusus yang berfokus pada pemekaran daerah. Lembaga baru akan lebih banyak membahas strategi pengembangan ekonomi termasuk pengentasan kemiskinan.

Baca Juga: 1.078 Karyawan Hotel Terdampak Pandemi di Bandung Terima Bantuan Sembako Kemensos

“Kemarin juga kan ada Porjabarsel, tapi hanya dalam bidang pemekaran daerah. Nah, nanti akan dibuat (badan) khusus ekonomi dan ketuanya ini harus ex officio, bisa kepala Bappeda atau sekretaris Bappeda,” ujar Uu Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Wilayah Jawa Barat Bagian Selatan yang diselenggarakan di Kantor P3D Wilayah Kota Tasikmalaya, Kamis 22 Oktober 2020.

Diketahui, Uu memimpin rakor yang dihadiri Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar dan perwakilan pemerintah daerah (pemda) di wilayah selatan seperti Pemkab Pangandaran, Pemkab Ciamis, Pemkab Tasikmaya, Pemkab Cianjur, dan Pemkab Garut. 

Sementara anggotanya, idealnya masing- masing pemda yang sebagian wilayahnya membentang di sebelah selatan Jabar. Perangkat daerah yang terlibat tidak hanya di bidang ekonomi tapi di bidang lain. 

Baca Juga: Tinjau KBU, Sekda Jabar Ingatkan Perizinan di Kawasan Bandung Utara

“Jadi jangan hanya dalam bidang ekonomi atau kadis sosial, tapi seluruh kadis dilibatkan sesuai dengan kewenangannya masing-masing,” kata Uu. 

Badan khusus juga akan mengawal peta Jalur Tengah Selatan (JTS) yang menghubungkan jalan lama di kawasan perkotaan (tengah) dengan dan jalur pantai selatan (pansela). 

Menurut Uu, meskipun sekarang sudah ada pansela namun untuk menuju selatan warga masih harus berputar karena banyak titik yang belum terkoneksi.

Baca Juga: Satgas Covid-19: Izin Liga 1 Harus Ada Koordinasi Antara PSSI, LIB dan Kepolisian

Dengan JTS maka jarak tempuh dari kawasan tengah ke selatan bisa diperpendek. Distribusi logistik dan perdagangan menjadi lebih lancar.

“Sehingga nanti orang yang ada keperluan ke daerah selatan tidak muter seperti sekarang. Nanti yang tadinya 100 kilometer bisa dicapai hanya 15 kilometer,” sebut Uu. 

Melalui peran badan khusus ini, berbagai program ekonomi, infrastruktur, dan penanggulangan kemiskinan memungkinan diajukan ke pemerintah pusat menjadi Proyek Strategis Nasional. Dana yang dibutuhkan diestimasi Rp3 triliun.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah