Sikapi Kasus Perundungan di KBB yang Sebabkan Korban Tewas Karena Depresi, Pj Gubernur Jabar Lakukan Hal ini

- 14 Juni 2024, 08:00 WIB
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melaksanakan takziah ke rumah keluarga anak korban _bullying_ di Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Rabu (12/6/2024).
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melaksanakan takziah ke rumah keluarga anak korban _bullying_ di Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Rabu (12/6/2024). /Biro Adpim Jabar /Metro Jabar

Baca Juga: Ternyata ini 2 Alasan Menkop UKM Takut Aplikasi Baru Asal Cina Lebih ‘Kejam’ dari TikTok Masuk Indonesia

Pernah dikeluhkan

Perundungan yang diduga dialami korban selama tiga tahun muncul tiba-tiba setelah viral di media sosial. Sang ibu mengatakan pernah mendapatkan keluhan dari anaknya bahwa telah di-bully temannya, namun meminta tidak menjadikannya masalah karena ingin fokus belajar. Pihak kepala sekolah pun mengaku tidak mendapatkan laporan ada perundungan dari orang tua.

Atas fenomena ini, Bey meminta pihak sekolah, orang tua, dan stakeholders agar aktif bekerja sama mencegah perundungan. Inisiatif dan keberanian melapor adalah hal yang sangat penting.

"Kami minta semua pihak harus ada upaya yang masif, jangan sampai terulang lagi," ujar Bey di Bandung, Kamis kemarin.

Pempov Jabar sendiri sejak 2023 telah memiliki program Stopper (Sistem Terintegrasi Olah Pengaduan Perundungan) dengan tagline 'Tiga Berani' yakni Berani Bicara - Berani Lapor - Berani Menolak.

Stopper Jabar yang sudah terintegrasi dengan aplikasi Sapawarga. Melalui Stopper yang ada di Sapawarga, siswa korban, orang tua, atau teman korban bisa yang mengetahui ada perundungan bisa melapor melalui WA, QR Code, dan website yang akan ditindaklanjuti oleh pihak sekolah.***

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah