PRFMNEWS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur baru berhasil mendata 2 desa yang terdampak banjir bandang di kecamatan Agrabinta. Dua desa tersebut adalah desa Mekarsari dan Sindangsari.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, M Irfan Sofyan mengatakan, proses pendataan daerah terdampak terkendala banjir dan akses jalan yang terputus akibat longsoran.
"Hasil asesment (pendataan) baru di dua desa, kita terkendala kondisi di lapangan akibat banjir dan banyak longsoran," kata Irfan saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Sabtu 3 Oktober 2020.
Baca Juga: Mau Dapat Kuota Internet Gratis dari Pemerintah? Begini Loh Caranya
Dia mengatakan, banjir bandang tersebut merendam 11 desa dari dua kecamatan, yaitu Leles dan Argabinta. Menurutnya, Leles adalah kecamatan yang terdampak parah banjir bandang dan longsor tersebut.
Di kecamatan Leles ujar dia, ada 8 desa yang terdampak, sementara di kecamatan Argabinta ada 3 desa.
"Di Leles ada 8 desa terdampak, 4 desa paling parah yaitu Karyamukti, Sindangsari, Nagasari, dan Pusakasari. Sementara sisanya adalah Sukajaya, Sukasirna, Sukamulya, dan Purabaya," katanya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Penanganan Covid-19 di Indonesia Tidak Buruk
"Di Agrabinta ada 3 desa yang terkena banjir yaitu Sukamanah, Karangsari, dan Mekarsari," tambahnya.
Selain kendala karena akses menuju lokasi bencana terputus akibat longsoran, dia mengatakan kendala lain adalah banyak puing-puing bangunan yang berserakan terbawa arus banjir.
"Matinya aliran listrik juga jadi salah satu kendala, karena kan untuk keamanaan listrik dipadamkan," katanya.
Banjir bandang di Cianjur sendiri terjadi pada Jumat 2 Oktober 2020 kemarin. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Cisokan. ***