Network
PRFMNEWS - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menargetkan 300.000 pengetesan COVID-19 atau 0,6 persen dari total penduduk di Jabar. Metode ini mengacu pola serupa yang diterapkan Korea Selatan dimana mereka melakukan tes terhadap 0,6 persen warganya.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Daud Ahmad mengatakan, hingga Kamis (18/6/2020) lalu Pemprov Jabar telah melakukan tes kepada 213.000 warga. Ini terdiri dari 60.000 tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dan 153.000 rapid test.
Baca juga: Pemprov Jabar Salurkan Bansos Tahap II Pekan Depan
"Dari mulai awal PSBB, sekarang PSBB proporsional, tes masif itu harus terus jalan. Kami targetnya 300.000 sesuai populasi Jabar. Sekarang per tanggal 18 Juni ada sekitar 213.000 yang sudah melakukan tes. Terdiri dari 60.000 PCR, RTD-nya 153.000. Ini kita jalan terus," ujar Daud saat on air di Radio PRFM, Jumat (19/6/2020).
Dijelaskan Daud, data tersebut merupakan akumulasi dari tes yang dilakukan oleh Pemprov Jabar dan pemerintah kota/kabupaten di Jawa Barat. Lebih lanjut, dirinya mengatakan targetnya 300.000 tes COVID-19 di Jawa Barat bisa tercapai pada bulan Juli nanti.
"Targetnya terus sampai bulan Juli. Karena kita juga tergantung ketersediaan alat," tuturnya.
Baca juga: Demi Memutus Rantai Penyebaran Covid-19, Lula Kamal Ajak Warga Tidak Takut Rapid Test
Salah satu kendala dari tes masif adalah langkanya pengadaan barang. Meski demikian, Daud mengklaim pihak Pemprov Jabar hingga saat ini terus berusaha mencari alat-alat tes lain supaya tes masif bisa digelar secepatnya.
"Kita di Jabar masih terus berusaha mencari alat-alat tes ini, supaya bisa lengkap dan kita bisa bergerak lebih cepat," pungkasnya.***
