Penanganan Covid-19 yang Dilakukan Pemprov Jabar Dipuji Dunia

- 29 April 2020, 07:59 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, meninjau pelaksanaan Rapid Test Covid-19 dengan sistem drive thru di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Bandung, Sabtu (4/4/2020).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, meninjau pelaksanaan Rapid Test Covid-19 dengan sistem drive thru di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Bandung, Sabtu (4/4/2020). /Dok Humas Pemkot Bandung.

Kedua, lanjut Kang Emil, adalah transparansi. "Sejak pertama, kami sadar tidak boleh menutupi data, oleh karena itu kami buat aplikasi PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat) di mana setiap hari ada update tentang terduga, pasien, hingga alamatnya di level kelurahan," katanya.

Ketiga, Kang Emil menjelaskan bahwa Pemda Provinsi Jabar selalu mengambil pendekatan ilmiah berdasarkan data dan ilmu pengetahuan.

"Kami membuat keputusan berdasarkan masukan para ahli, contohnya berapa banyak warga yang harus kami tes. Kami memutuskan, Jabar harus melakukan tes terhadap 0,6 persen warganya untuk mengetahui peta persebaran COVID-19," ucap Kang Emil.

Keempat, Jabar mendorong pemerintahan yang inovatif. Kang Emil berujar, pihaknya menggerakkan seluruh industri untuk mengubah fokus demi melawan pandemi COVID-19.

Baca Juga: Polres Cimahi Ungkap Kasus Pembunuhan yang Terjadi di Curug Jompong

"Baru-baru ini, PT Biofarma bisa memproduksi reagen PCR. Kami juga menggerakkan PT Dirgantara Indonesia, perusahaan pesawat, untuk membuat ventilator bagi pasien yang masih bisa bernapas sendiri, sementara PT Pindad yang biasanya membuat alat militer, juga memproduksi ventilator untuk pasien yang tidak bisa bernapas sendiri," kata Kang Emil.

"Kami juga satu-satunya provinsi yang memiliki fasilitas waste management untuk COVID-19. Jadi seluruh Jawa, Banten, dan Jakarta menggunakan fasilitas kami," ujarnya merujuk PT Jasa Medivest --anak perusahaan BUMD Jabar Jasa Sarana yang fokus dalam pengelolaan limbah medis.

Terakhir, Kang Emil mengatakan bahwa pihaknya menerapkan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam penanggulangan pandemi ini, salah satunya yakni hampir 50 persen alat Rapid Diagnostic Test (RDT) untuk tes masif yang dimiliki Jabar adalah donasi dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

"Dengan berkolaborasi, kami juga menggerakkan Karang Taruna untuk membantu warga yang terinfeksi. Ibu-ibu PKK juga fokus membuat dapur umum karena kami ingin memastikan tidak ada yang kelaparan. Jadi kolaborasi juga menjadi kunci dalam penanganan (COVID-19)," ujarnya.

Baca Juga: Unisba Beri Bantuan Kepada Warga Sekitar Kampus Yang Terdampak Covid-19

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Humas Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x