Para perajin pun masih menunggu Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berjanji akan berusaha menurunkan harga kedelai sampai Rp10.000/kg.
"Harga masih tetap seperti yang kemarin, dari Dinas Provinsi katanya mau ditekan sampai Rp10.000 tapi belum juga. Kita tunggu itu," kata Zamaludin.
Lebih lanjut dia mengaku, para perajin mengalami kerugian cukup besar karena mogok produksi selama tiga hari.
Namun hal itu merupakan solusi untuk menaikan harga tahu tempe.
"(Mogok produksi) itu solusi terakhir, karena kita susah untuk menaikan harga kalau konsumen tidak tahu. Dengan mogok, konsumen jadi tahu kita naikan harga (tahu tempe) bukan keinginan kita, tapi karena bahan yang terus naik," tandasnya.
Baca Juga: Umuh Muchtar: Insya Allah Liga 1 2021 Dimulai 5 Juli
Sebelumnya para perajin tahu dan tempe di Jabar melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari, mulai Jumat 28 Mei hingga Minggu 30 Mei 2021.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes lantaran harga kedelai di Jabar yang terus mengalami kenaikan.***