PRFMNEWS - Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat (Jabar) Kusmana Hartadji menyampaikan berdasarkan data yang diperolehnya, daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 cenderung menurun.
Imbasnya, penjualan barang dagangan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jabar anjlok. Bahkan tak sedikit yang bangkrut dan gulung tikar.
Menurut Kusmana, pendapatan pelaku UMKM pun tercatata menurun drastis hingga 80 persen saat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Sempat Molor, Parkir Berlangganan di Kabupaten Sumedang Berlaku Mulai Maret 2021
"Dalam kondisi tersebut, ada yang bertahan, ada juga yang sama sekali menghentikan usaha," kata Kusmana dalam siaran pers Sabtu 20 Februari 2021.
Diketahui di Jawa Barat sendiri pelaku UMKM-nya mencapai 4,6 juta unit usaha. 98 persen dari jumlah tersebut masuk dalam kategori usaha mikro dan kecil.
Selain penurunan pendapatan, pandemi Covid-19 membuat harga bahan baku naik dan langka. Pelaku UMKM pun sulit mengakses permodalan. Hal itu menghambat rantai produksi dan distribusi barang.
Kusmana menuturkan, pihaknya telah menyusun strategi untuk menyelamatkan dan memulihkan UMKM. Tahap pertama adalah mempermudah UMKM mendapatkan bahan baku.