Pemprov Jabar Ajak Milenial Jadi Petani, Diberi Bantuan Penyediaan Lahan

- 15 Desember 2020, 16:25 WIB
 Para petani di Soreang, Kabupaten Bandung mulai memanen padi di awal Maret 2020, Minggu (8/3/2020) *Rifki Abdul Fahmi/PRFM
Para petani di Soreang, Kabupaten Bandung mulai memanen padi di awal Maret 2020, Minggu (8/3/2020) *Rifki Abdul Fahmi/PRFM /*Rifki Abdul Fahmi/PRFM/


PRFMNEWS - Pemprov Jawa Barat mengajak generasi milenial untuk menjadi petani. Pasalnya Jabar mendapat dukungan dari BUMN untuk meregenerasi petani di Jawa Barat melalui penyediaan lahan bagi petani milenial.

Pasalnya saat ini sektor pertanian belum menjadi magnet pekerjaan bagi generasi milenial di Jabar. Padahal, generasi milenial diharapkan membawa perubahan pada sektor pertanian masa depan.

"Kita mandapatakan dukungan dari BUMN untuk menyediakan lahan bagi petani-petani milenial di Jabar," ujar Ketua Harian Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah jabar, Ipong Witono dalam rilisnya, Selasa 15 Desember 2020.

Baca Juga: Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Bagikan Kartu Tani Kepada 30.475 Petani, Ini Fungsinya

Baca Juga: Ridwan Kamil Dorong Pemuda di Jabar Jadi Petani dan Peternak Milenial

Menurut Ipong, Pemprov Jabar berupaya mengubah wajah pertanian menjadi segar agar generasi milenial tertarik menjadi petani melalui Program Petani Milenial.

Nantinya, petani milenial dapat memanfaatkan lahan milik Pemda Provinsi Jabar maupun BUMN di Jabar yang terbengkalai dengan sistem pinjam pakai atau bentuk kerja sama lainnya.

"Dalam menguatkan sektor pertanian, kami juga akan melibatkan UMKM dari hulu sampai hilir. Mereka diberi lahan dan modal kerja. Hasil panen dijual secara daring," imbuhnya.

Baca Juga: Polisi Beberkan Skema Bisnis Prostitusi via MiChat di Apartemen Jarrdin, Sehari Bisa Dapat Rp1 Juta

Baca Juga: Update Data Corona di Indonesia Hari Ini : Konfirmasi Positif Kembali Bertambah Lebih dari 6 Ribu

Ipong juga menyatakan, sektor pertanian memiliki efek domino. Jika pertanian dapat bergerak optimal, maka sektor lainnya seperti logistik dan distribusi pun bisa berjalan baik.

"Dengan menjaga ketahanan pangan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat bergerak," katanya.

Berdasarkan hasil survei pertanian antar sensus 2018 yang dilakukan Badan Pusat Statistik, jumlah petani di Jabar mencapai 3.250.825 orang.

Dari jumlah tersebut, petani yang berusia 25-44 tahun hanya 945.574 orang atau 29 persen. Kondisi tersebut tentu memberikan efek domino bagi sektor pertanian di Jabar.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah