Pemprov Jabar Kaji Kemungkinan Relokasi Warga Korban Ledakan Kilang Pertamina Balongan

30 Maret 2021, 16:37 WIB
Polisi mengidentifikasi penyebab terbakarnya kilang Balongan milik Pertamina di Indramayu. /Antara/Dedhez Anggara/


PRFMNEWS - Masyarakat yang tinggal di dekat lokasi ledakan tangki kilang minyak Pertamina di Balongan, Kabupaten Indramayu meminta untuk direlokasi tempat tinggalnya.

Pasalnya masyarakat khawatir dan merasa trauma karena tinggal dengan jarak kurang lebih 200 meter dari lokasi ledakan. Belum lagi masyarakat kerap mencium bau gas sehari-harinya.

Merespons hal ini, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengaku akan melakukan kajian lebih lanjut dengan pihak terkait di antaranya Pemkab Indramayu dan Pertamina.

Baca Juga: Perintahkan Warga Sekitar Kilang Balongan Dievakuasi, Ridwan Kamil: Keselamatan Warga yang Utama

 

Baca Juga: Pertamina Pastikan Distribusi BBM Lancar Meski Kilang Minyak Balongan Terbakar

"Biasanya untuk relokasi itu ke tanah desa terdekat. Tapi kita lihat lagi seperti apa teknis dan kendala- kendalanya," ujar Uu saat mengunjungi lokasi kebakaran di Revinery Unit VI Kilang Pertamina Balongan, Indramayu, Selasa 30 Maret 2021.

Kendati demikian, ia memastikan pihak Pertamina akan mengganti rugi rumah-rumah warga yang rusak akibat ledakan. Sebanyak 28 rumah warga dan satu kantor kecamatan rusak akibat getaran ledakan.

"Pertamina siap mengganti seluruh rumah yang rusak. Ini untuk tahap awal," imbuhnya.

Baca Juga: 4 Warga Alami Luka Bakar Akibat Insiden Kebakaran Kilang Minyak Balongan Indramayu

Baca Juga: Penyebab Kebakaran Kilang Minyak Balongan Belum Diketahui, Saat Kejadian Terjadi Hujan Deras Disertai Petir

Wagub meluruskan bahwa yang terbakar bukan kilang tapi tangki minyak. Sehingga dipastikan pasokan BBM di masyarakat menjelang Ramadan dan Lebaran aman.

"Ternyata yang terbakar ada tiga dari 72 tangki. Itupun dua tangki lainnya pada posisi kosong, atau tidak penuh," jelasnya.

Salah seorang pengungsi Sarkim, bersyukur pemerintah menyediakan tempat pengungsian. Namun yang ia keluhkan yakni terlambatnya penyediaan makanan berat, barupa nasi. Mi instant cup yang disiapkan dirasa belum cukup memenuhi kebutuhan makanan masyarakat.

Baca Juga: Jelang Idul Fitri 2021, Disnaker Ingatkan Perusahaan Tunaikan Kewajiban THR Karyawan

Selain itu, Sarkim juga berkeinginan untuk adanya relokasi tempat tinggal. Ia mengaku sering mencium bau tak sedap di sekitar tempat tinggalnya ketika Pertamina ada perawatan. Apalagi, setelah terjadi peristiwa ledakan, tentu ada trauma dan kekhawatiran.

"Alhamdulillah hari ini ada perhatian dari Pak Wakil Gubernur. Kalau keinginan, kalau bisa sih pingin pindah," ungkap Sarkim.***

Editor: Rizky Perdana

Sumber: Humas Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler