“Jadi keliru jika memahami karena Indonesia lebih cepat 4 jam dari Arab Saudi, maka Indonesia mestinya lebih dulu ber-Idul Adha,” imbuhnya.
Ketiga, lanjutnya, berdasarkan data hisab pada 18 Juni 2023 M/29 Zulkaidah 1444 H, ketinggian hilal di tanah air antara 0° 11,78’ sampai dengan 2° 21,57’ dengan sudut elongasi 4,39° sampai dengan 4,93°.
Sehingga Zulkaidah digenapkan menjadi 30 hari. Sementara pada tanggal tersebut, posisi hilal di Arab Saudi sudah cukup tinggi.
“Sidang isbat penetapan awal Zulhijah adalah hasil musyawarah pakar falak dan astronomi, sehingga penetapan awal Zulhijah dan penetapan Idul Adha sudah benar secara Sains dan Fikih,” jelas Adib.***