Network
PRFMNEWS - Mukhammad Khanif selaku Kepala Daerah Kerja Mekkah mengatakan, penyelenggaraan ibadah haji 2022 sangat memberikan kesan yang baik terutama pada titik kenyamanan para jamaah.
"Sebenarnya saat ini sangat ideal bagi jamaah dari segi perumahan, kemudian transpotasi tidak ada kendala," ujar Khanif di Mekkah.
Dikutip dari ANTARA, Khanif menyampaikan pelaksanaan haji tahun 2022 ini tak ada kejadian signifikan terhadap pelayanan. Semua berjalan sesuai rencana dan juga lancar.
Baca Juga: Semua Jemaah Haji Indonesia Sudah Tinggalkan Mekah Menuju Madinah
Ia pun menjelaskan, dari sisi tempat tinggal bisa dipilih hotel yang bagus, begitu pun dengan transportasi tak ada kepadatan seperti ketika kuota haji yang normal.
"Nah seperti ini tidk kita alami saat 100% jamaah. Karena 100% persen itu betapa padatnya jalan, betapa padatnya saat keluar dari Masjidil Haram dan ini membutuhkan waktu yang tidak cepat," lanjutnya.
Sama halnya dengan konsumsi, terutama menjelang puncak haji di Arafah, Muzdhalifa dan Mina.
"H-3 misalnya yang ita perkirakan jamaah itu tidak mendapatkan katering karena kepadatan lalu lintas, ternyata kemarin tidak ada masalah," lanjutnya.
Baca Juga: KAI Pecat Petugas Kebersihan yang Melakukan Pelecehan Seksual di Stasiun Ciamis
Katering makanan berjalan dengan baik dan lancar di semua hotel yang ditempati oleh jamaat haji Indonesia yang ada di Makkah. Menurutnya, jarang terjadi karena biasanya pada H-3 Mina lalu lintas semua sudah padat termasuk ke Masjidil Haram.
"Tapi kemarin semua bisa berjalan, katering juga berjalan dan tidak ada masalah, artinya walaupun pada saat puncaknya, transportasi memang sudah dihentikn tapi katering tetap lancar," lanjut Khanif.
Pelaksanaan haji di tahun 2022 ini, pemerintah Arab Saudi membatasi jumlah kuota jamaah yakni 1 juta jamaah, yang dikarenakan masih dalam pandemi COVID-19.
Baca Juga: Petugas Kebersihan KAI yang Lakukan Pelecehan Seksual di Stasiun Ciamis Dipecat
Indonesia mendapatkan kuota sebanyak 100.051 jamaah, atau terbanyak bila dibandingkan dengan negara lain. Akan tetapi kuota tersebut hanya 46% dari kuota yang biasanya.
Maka dari itu, efeknya suasana Makkah lebih lenggang dibandingkan dengan pelaksanaan haji yang sebelumnya.***
