Network
PRFMNEWS – Hasil studi terbaru tentang Omicron di Inggris ini wajib diketahui dan bisa menjadi alasan orangtua meningkatkan kewaspadaan serta pengawasan pada anak untuk disiplin terapkan protokol kesehatan.
Hasil studi terbaru mengungkap bahwa anak usia di bawah satu tahun lebih rentan terinfeksi virus Covid-19 varian Omicron.
Melansir PMJ News, hasil studi terbaru tersebut diungkap oleh Profesor Kesehatan Anak dan Pengobatan Wabah, Universitas Liverpool Inggris, Calum Semple yang dirilis pada 14 Januari 2022.
Baca Juga: Beberapa Wilayah Bandung Berpotensi Sementara Tidak Teraliri Air Perumda Tirtawening karena Ini
Calum Semple menjelaskan, kelompok usia anak-anak lebih rentan terinfeksi varian Omicron daripada orang dewasa. Meski demikian, ia menyebut bahwa gejala yang ditimbulkan cenderung lebih ringan.
“Ada peningkatan proporsi anak kecil yang dirawat di rumah sakit dalam empat minggu terakhir, didorong oleh bayi di bawah satu tahun,” ucapnya.
Calum Semple menambahkan, dari total pasien anak terinfeksi Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, sekira 42 persen berusia di bawah 1 tahun.
“Dibandingkan pada gelombang sebelumnya yang hanya sekira 30 persen saja (pasien anak positif Covid-19). Namun, para peneliti menekankan bahwa penyakitnya masih relatif ringan,” imbuhnya.
Baca Juga: Jangan Beranjak Pergi Setelah Sholat, Amalkan ini 1 Menit Saja Bisa Menghapus Dosa 70 Tahun
Menurutnya, dominasi anak di bawah usia satu tahun yang dirawat inap tersebut hanya menjalani perawatan dalam waktu yang singkat.
“Vaksinasi anak di bawah 12 tahun sangat penting dilakukan segera. Ini merupakan solusi sementara untuk menekan jumlah anak-anak yang dirawat inap di rumah sakit,” tutur Calum Semple.
Sementara, Profesor Kesehatan Anak dan Remaja Russell Viner menjelaskan, peningkatan jumlah pasien anak terinfeksi Omicron di rumah sakit memiliki gejala mirip gangguan pernapasan pada umumnya.
Baca Juga: Pasien Meninggal Dunia dalam Mobil Ambulans karena Tidak Adanya Pengawalan Tim Escort
“Kondisi ini mendorong para orang tua membawa bayinya ke rumah sakit sebagai tindakan pencegahan. Namun data itu baru awal dan bisa berubah,” ucap Russell.***
