PRFMNEWS - Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza menjadi harapan satu-satunya warga Palestina di wilayah Gaza Utara
Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza semakin menjadi harapan utama di tengah meningkatnya serangan Israel ke daerah tersebut.
Relawan organisasi kemanusiaan MER-C, Fikri Rofiul Haq menjelaskan bahwa banyak korban jiwa dan korban luka-luka yang dilarikan ke Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza karena rumah sakit tersebut merupakan satu-satunya rumah sakit dengan fasilitas yang cukup memadai di wilayah Gaza utara.
Baca Juga: KAI Hadirkan Kereta Makan Mewah, Ada Fasilitas Terbaru Bisa Dinikmati Selain Penumpang Suite Class
"RS Indonesia merupakan rumah sakit terbesar di Gaza utara, sehingga banyak korban luka-luka maupun meninggal dilarikan ke sini," ujarnya seperti dilansir prfmnews.id dari ANTARA.
Tapi kini, Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza sedang mengalami krisis energi akibat tidak adanya aliran listrik.
Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza anya mengandalkan dua generator untuk menjalankan kegiatannya.
Baca Juga: Dilarang Kampanye Sebelum 28 November, Bawaslu Surati Pimpinan Parpol
Terbatasnya bahan bakar disebabkan oleh blokade Israel membuat pasokan energi bagi Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza terhenti.
"Rumah Sakit Indonesia sebenarnya mempunyai panel surya, tetapi itu hanya bisa menyala siang hari dan kekuatan listriknya tidak bisa menghidupkan semua (peralatan rumah sakit), sehingga satu generator itu selalu menyala 24 jam," ujar Fikri.
Berdasarkan data terkini yang dimiliki para Relawan Kemanusiaan, saat ini ada lebih dari 2.000 orang yang mengungsi di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza.
Baca Juga: FOTO-FOTO Kemarau Panjang Sebabkan Air Danau Kawah Putih Surut
Setidaknya 1.300 korban jiwa, sebanyak 60 sampai 80 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, telah dibawa ke Rumah Sakit Indonesia di Jalura Gaza
Lebih dari 4.000 korban luka-luka saat ini dirawat di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza.
Korban luka-luka yang sangat banyak membuat mereka harus dirawat di lorong-lorong Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza.***