Anak-anak SD di Jerman Antusias Belajar Main Gamelan dan Membuat Wayang

9 Juli 2023, 10:45 WIB
Anak-anak SD di Jerman antusias memainkan gamelan dan membuat wayang. /Kemendikbud.go.id

PRFMNEWS - Puluhan siswa SD di Jerman antusias saat diajarkan memainkan gamelan dan membuat wayang dalam lokakarya Gamelan Jawa dan Pembuatan Wayang, 4 Juli 2023 lalu.

Lokakarya yang diselenggarakan oleh Rumah Budaya Indonesia ini diberikan kepada 45 murid kelas lima Sekolah Dasar Katolik St. Franziskus Berlin.

Sesi bermain gamelan dipandu oleh Trinawang Wulansudarga, salah satu seniman yang bertugas di Rumah Budaya Indonesia.

Baca Juga: Raja Belanda Minta Maaf atas Keterlibatan Koloni Mereka dalam Sejarah Perbudakan

Wanita yang sudah malang melintang di dunia seni itu mengajarkan kepada anak-anak bagaimana cara membaca notasi musik serta bagaimana cara memukul gamelan yang baik dan benar.

Wanita yang kerap dipanggil Wawang itu takjub betapa cepat anak-anak itu dapat bermain gamelan.

“Saya terkejut dengan kemampuan mereka yang dalam waktu singkat dapat memainkan gamelan secara selaras,” kata Wawang dikutip dari laman resmi Kemendikbud, Minggu 9 Juli 2023.

Baca Juga: Tragis! Sekolah di Jepang Berubah Jadi Akuarium Raksasa dan Pabrik Sake Karena Kekurangan Murid

Bahkan ada sejumlah murid yang meminta izin kepada gurunya untuk kembali bermain dan belajar bagaimana memainkan gamelan.

Di ruangan lain, anak-anak SD itu juga ikut membuat wayang. Adapun pigura wayang yang dibuat ialah karakter-karakter yang ada di cerita ‘Monyet dan Buaya’.

Wawang telah menyiapkan gambar karakter-karakter tersebut sehingga anak-anak hanya tinggal memotong dan memberi warna. Semua anak sangat antusias mewarnai dan menumpahkan kreativitas mereka di atas kertas polos itu.

Anja Hoffbauer, salah satu guru pendamping juga ikut mencoba memainkan instrumen gamelan. Memainkan gamelan sangatlah berkesan baginya.

“Saya sangat senang ketika memainkan gamelan. Sungguh pengalaman yang sangat berkesan“ terang Hoffbauer.

Atase Pendidikan dan Kebudyaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin, Ardi Marwan, mengungkapkan bahwa lokakarya Gamelan Jawa dan Pembuatan Wayang menjadi salah satu sarana Soft Power Diplomacy.

“Acara ini dapat menjadi kesempatan untuk menanamkan rasa penasaran dan ketertarikan terhadap budaya Indonesia di diri anak-anak itu. Sehingga kelak dikemudian hari, mereka diharapkan dapat menjadi seorang Indonesianis yang memiliki ketertarikan yang kuat terhadap Indonesia,“ terang Ardi.

Kunjungan Sekolah Dasar Katolik St. Franziskus ke Rumah Budaya Indonesia adalah bagian dari Pekan Proyek sekolah tersebut yang bertajuk ‘Keliling Dunia Kita‘. Elke Schneider, guru pendamping, menjelaskan mengapa mereka memilih Indonesia.

“Kami berpandangan bahwa Indonesia sangatlah kaya akan budaya dan eksotis. Maka dari itu, kami ingin mendalami pemahaman dan pengetahuan kami tentang Indonesia,“ terang Schneider.***

 
Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler