Lebih lanjut sutradara 68 tahun itu juga mengaku mengadaptasi budaya Suku Bajo yang sangat menjaga kelestarian pesisir dan laut termasuk mencegah kerusakan hutan Mangrove.
“Kami melihat beberapa desa dengan jalur air dan menggunakan arsitektur pepohonan lokal. Semua budaya Na’vi tidak ingin menebang pohon atau menggergaji sesuatu untuk membangun semua,” ucapnya.
Baca Juga: Indonesia Masters 2023 Kembali Hadirkan Penonton di Istora Senayan, Berikut Daftar Harga Tiketnya
“Mereka ingin berintegrasi dengan cara yang sangat alami dan apik, serta bersimbiosis ke dalam lingkungan mereka. Jadi kami membuatnya dengan gaya arsitektur seperti mereka,” imbuhnya.***