Saat itu SimpleMan mengakui sedang bersemangat untuk menulis cerita dari pengalamannya dan juga teman-teman dekatnya di platform Twitter, hingga akhirnya dia tertarik untuk mengangkat cerita dari Narasumber itu.
“Saya mulai bertanya, mulai minta beliau menceritakan pengalaman-pengalaman dia selama kegiatan KKN, kemudian saya pikir cerita beliau ini walaupun mengerikan tapi ada pembelajaran yang mungkin bisa diambil bila saya menuliskan cerita ini,” kata SimpleMan.
SimpleMan mengutarakan niatnya untuk mengangkat cerita KKN tersebut, walau awalnya narasumber sempat menolak atau lebih mewanti-wanti karena ditakutkan cerita itu bisa menimbulkan masalah pada beberapa orang yang terlibat, karena cerita tersebut sudah cukup lumayan lama.
“Cerita ini seakan benar-benar ditutupi oleh semua pihak yang terlibat waktu itu, saya pun mencoba membujuk beliau dan berjanji tidak akan ada satu pun pihak yang dapat melacak cerita ini, karena semua yang terlibat akan saya buat disamarkan mulai dari nama, universitas, sampai desa tempat beliau melaksanakan kegiatan KKN ini,” ujar SimpleMan.
Narasumber akhirnya setuju dan meminta SimpleMan untuk benar-benar mengaburkan semua latar asli dari cerita tersebut, bahkan akses untuk menuju ke lokasi.
Kisah KKN di Desa Penari diketahui ada dua versi, yang pertama yaitu versi Widya dan kedua versi Nur, tujuannya yaitu agar cerita tersebut semakin lengkap.***