Man Jasad Minta Pemerintah Perhatikan Seniman Tradisional yang Ada di Kampung

- 8 Juni 2020, 12:59 WIB
Man Jasad saat hadir di acara Jam Musik PRFM.**
Man Jasad saat hadir di acara Jam Musik PRFM.** /Dok.PRFM

BANDUNG,(PRFM) - Seniman dan Budayawan Sunda sekaligus vokalis Band Jasad, Man Jasad mengatakan, sebelum diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jawa Barat, industri pertunjukan musik sudah terdampak karena adanya virus corona. Banyak pertunjukan musik yang terpaksa dibatalkan demi keselamatan dan kesehatan bersama.

Konser virtual, kata Man, tak sepenuhnya jadi solusi bagi pelaku industri pertunjukan musik. Konser yang dilakukan secara daring atau online tersebut tak serta merta membuat ekonomi pelaku pertunjukan musik menjadi bangkit kembali.

"Dari mulai awal-corona juga sudah mulai kerasa sampai hari ini apalagi. Walau ada laternatif dengan pertunjukan online atau virtual tapi itu solusi yang solusinya tidak 100 persen menjawab," kata Man saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin (8/6/2020).

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Kota Bandung Bertambah, di Antaranya dari Pasar dan Ojol

Menurut Man, karena kini tak bisa bergantung pada pendapatan dari pertunjukan musik, beberapa musisi saat ini mulai membuka penjualan merchandise. Hal ini dilakukan agar para musisi tersebut tetap mendapatkan pendapatan di tengah vakumnya pertunjukan musik.

Selain itu, sambung Man, dirinya bersama grup band Jasad dan juga Karinding Attack, selama pandemi ini tetap berkarya dengan menciptakan beberapa lagu.

"Berbedalah kondisinya kalau ada manggung. Sekarang drop pisan," jelasnya.

Baca Juga: Masyarakat Umum Kini Boleh Naik KLB, Tapi Dengan Syarat Tertentu

Man menjelaskan, sudah ada pendataan yang dilakukan pemerintah terhadap para musisi yang terdampak pandemi covid-19. Namun meski telah ada pendataan, bantuan yang dijanjikan tak kunjung diberikan.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x