Tak sampai di situ, berjuang hidup pada masa sulit Sule berlanjut saat dirinya mencari uang tambahan dengan berprofesi sebagai penari perempuan.
Pengalaman itu berawal saat orang tua Sule melihat bakat sang anak di dunia seni tari. Mereka pun memasukkan Sule ke Sanggar Tari Sunda Kandaga Bandung.
Berbekal ilmu dari pembelajaran di sanggar seni itulah, Sule mulai memberanikan diri mengumpulkan rupiah sebagai penari perempuan atau lengser di acara pernikahan.
“Masuk dari situ bisa jaipongan, nari-nari sampai apapun itu seniman lah intinya, sampai jadi perempuan dulu, jadi penari lengser perempuan yang jemput pengantin pas upacara adat Sunda,” kata pria 45 tahun itu.
Baca Juga: Bripda Randy Bagus jadi Tersangka, Kasus Aborsi 2 Kali hingga Korban Bunuh Diri
Sule melakoni profesi penari perempuan atau lengser Sunda itu setiap Sabtu dan Minggu. Untuk membuat rambutnya berwarna putih saat tampil, Sule harus mengoleskan pasta gigi.
“Jadi setiap hari siapin odol, karena harus uban keliatan, dulu masih pakai odol, makin lama makin panas (ke kulit kepala), akhirnya di-peacock zaman dulu, ya gitu setiap Sabtu Minggu gitu” kata Sule.***