Sementara itu dikutip dari keterangan resmi Kominfo, gambar tersebut semula diunggah oleh sebuah akun X/Twitter pada Februari 2017.
Menurut Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi saat itu, diduga kuat bahwa KTP dan NPWP tersebut akan digunakan untuk kejahatan siber, kejahatan perbankan atau pencucian uang.
Temuan puluhan KTP dan NPWP yang diduga dikirimkan dari Kamboja tersebut tidak ada kaitannya dengan isu politik di Indonesia.
Dengan demikian, isu yang menyebut WNA China di Indonesia punya NPWP dan tiga KTP sekaligus merupakan kabar bohong alias hoaks.***