"Materi yang ditransfer ke UNC pada Desember 2019 adalah kandidat vaksin untuk virus Corona Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan bukan SARS-CoV-2," terangnya, dikutip dari AFP.
Baca Juga: CEK FAKTA: Jenazah Covid-19 di Jakarta Diangkut Gunakan Truk?
Ada banyak jenis virus corona yang menyerang manusia. MERS-CoV adalah coronavirus Sindrom Pernafasan Timur Tengah, yang terdeteksi di Arab Saudi pada tahun 2012.
Sehingga, dokumen yang beredar di tahun 2019 itu merujuk pada pengembangan vaksin mRNA untuk MERS, bukan vaksin Covid-19.***