Network
BANDUNG, PRFMNEWS - Pendopo Kota Bandung akan dibuka untuk umum setiap akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu.
Saat ini warga sudah bisa mengunjungi Rumah Dinas Wali Kota Bandung itu dengan terlebih dulu melakukan reservasi.
Kepala Bagian Umum Setda Kota Bandung, Syukur Sabar menjelaskan, Pendopo Kota Bandung yang terletak di Jalan Dalemkaum Nomor 56 ini akan dibuka setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 09.00 sampai 15.00 WIB.
Nantinya, akan ada empat sesi kunjungan, mulai dari pukul 09.00 sampai 10.00 WIB, 10.00 sampai 11.00 WIB, 13.00 sampai 14.00 WIB, dan 14.00 sampai 15.00 WIB.
"Ini merupakan kolaborasi dengan Disbudpar dan Diskominfo Kota Bandung. Jadi, masyarakat atau wisatawan bisa mengunjungi Pendopo untuk wisata sejarah Kota Bandung. Kunjungan dibuka pada Sabtu dan Minggu, selama tidak ada kegiatan besar di Pendopo," paparnya.
Warga bisa melakukan reservasi kunjungan melalui website ini (Klik di sini). Adapun satu sesi kunjungan dapat menampung sekitar 25 orang.
Lebih lanjut, Syukur menyebut nantinya wisatawan bisa mengunjungi beberapa area di Pendopo dan mempelajari sejarah dari Pendopo, yang telah menjadi bagian melekat dari perjalanan Kota Bandung.
Baca Juga: Mau Wisata ke Braga Beken Hari ini? Pastikan Parkir di 17 Lokasi Resmi yang Disiapkan Pemkot Bandung
Adapun satu catatan yang perlu diperhatikan calon pengunjung selain mempersiapkan kartu identitas (KTP), dan telah mendaftar melalui situs yang tersedia, yakni warga/wisatawan tidak boleh membawa makanan saat melakukan kunjungan ke Pendopo.
"Bandung ini dikenal lewat sejarah dan juga beberapa gedung heritage-nya. Nah, jadi di sesi kunjungan ke Pendopo ini, nantinya wisatawan akan dipandu oleh tim dari Disbudpar. Nanti akan dijelaskan sejarah mengenai Pendopo dan beberapa ruangan di dalamnya. Sebab ini bagian dari sejarah, sejak zaman Bupati Bandung hingga kini Kota Bandung dipimpin sosok Wali Kota," bebernya.
Syukur berharap, dibukanya Pendopo Kota Bandung untuk kunjungan wisata dapat menarik minat masyarakat dan wisatawan untuk mengenal Kota Bandung dan sejarahnya.***
