Bahas Tabrakan Kereta Api di Bandung, Pakar Transportasi ITB Beri 2 Saran Cegah Kecelakaan Terulang

- 9 Januari 2024, 14:30 WIB
Foto udara kereta api lokal Bandung Raya yang bertabrakan dengan kereta api Turangga di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 5 Januari 2024.
Foto udara kereta api lokal Bandung Raya yang bertabrakan dengan kereta api Turangga di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 5 Januari 2024. /ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

PRFMNEWS – Pakar transportasi ITB, Ir. R. Sony Sulaksono Wibowo, M.T., Ph.D memberi saran solusi guna mencegah terulangnya tabrakan ‘adu bateng’ antara Kereta Api (KA) Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya yang terjadi pada Jumat, 5 Januari 2024 pukul 06.03 WIB.

Sony menjelaskan tabrakan Kereta Api Turangga relasi Surabaya Gubeng – Bandung dan KA Commuter Line Bandung Raya rute Padalarang – Cicalengka terjadi di petak jalan Haurpugur – Cicalengka KM 181+700, Kabupaten Bandung, yang saat ini masih single track atau jalur tunggal.

Menurut Sony yang juga tergabung dalam Kelompok Keahlian Rekayasa Transportasi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB menyatakan jalur tunggal seperti di petak jalan Haurpugur – Cicalengka menjadikan jalur tersebut rawan kecelakaan kereta api.

Baca Juga: Double Track di Lokasi Tabrakan Kereta Cicalengka Rampung Juni 2024, KAI Ungkap Kendala Pembangunan

"Dalam prosedur kereta api, untuk single track, kereta api harus bergantian. Kereta yang menjadi prioritas itu biasanya Turangga. Nanti kereta api lokal masuk ke salah satu emplasemen di stasiun terdekat, menunggu kereta Turangga lewat, baru kereta lokal (lanjut perjalanan) masuk (lagi) ke jalur utama," ungkap Sony dalam keterangan tertulis di laman resmi ITB, dikutip prfmnews.id pada Senin 8 Januari 2024.

Dia menuturkan penyebab tabrakan kereta api di satu jalur yang sama alias masih single track bisa saja terjadi antara lain karena masalah sinyal, komunikasi, dan sebagainya.

“Ada kemungkinan karena miskomunikasi. Apakah salah dari sinyalnya atau salah dari masinisnya, atau salah dari isyaratnya. Karena ada komunikasi lewat sinyal dan lewat isyarat,” ujarnya.

Mengingat betapa tingginya risiko kecelakaan kereta api pada jalur tunggal, maka dia menyarankan solusi kepada pihak terkait dalam hal ini Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub agar pembangunan jalur ganda (double track) termasuk di petak jalan lokasi kecelakaan tersebut segera dirampungkan agar tidak terjadi insiden maut serupa.

Baca Juga: KAI Sebut KNKT Akan Umumkan Penyebab Tabrakan Kereta Api di Bandung 4 Hari Lagi

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah