Psikolog Sebut Covid-19 Berdampak Juga Pada Tingginya Angka Perceraian

- 30 Agustus 2020, 07:37 WIB
Perceraian di Jakarta Barat Meningkat, Cuma Gara-Gara ini
Perceraian di Jakarta Barat Meningkat, Cuma Gara-Gara ini /Pixabay/Steve Buissinne//Pixabay/Steve Buissinne

 

PRFMNEWS - Percerian masih menjadi momok menakutkan bagi setiap pasangan. Banyak faktor penyebab terjadinya perceraian.

Terlebih di masa pandemi Covid-19, angka perceraian meningkat tajam.

Menurut Psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, Aulia Iskandarsyah tingginya angka perceraian tidak hanya terjadi di Indonesia. Namun juga di belahan dunia seiring dengan dampak Covid-19.

Baca Juga: Jadwal TV Sabtu 30 Agustus 2020, FTV Cinta Kwek-Kwek Gadis Bebek Tayang di SCTV

"Sejak Covid-19 di beberapa negara terjadi peningkatan perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga," ungkapnya saat on air di Radio PRFM, Sabtu 29 Agustus 2020.

Aulia menjelaskan, faktor terjadinya banyak perceraian ini, bukan single faktor karena adanya wabah Covid-19.

"Kalau dilihat beragam, namun dari beberapa data itu paling banyak masalah ekonomi, ketidakharmonisan, KDRT, perselingkuhan. Dengan adanya dampak pandemi Covid-19, ini seperti halnya memperburuk konflik di keluarga," jelasnya.

Baca Juga: Kemenag Kota Bandung Minta Masyarakat Manfaatkan Bimbingan Pra-Nikah Untuk Tekan Angka Perceraian

Tingginya angka perceraian ini, kata dia menjadi alarm bagi pemerintah bagaimana mencari solusi agar keutuhan keluarga ini bisa dijaga.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x