Network
PRFMNEWS – Penambahan jumlah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dengan teknologi RDF (Refuse Derived Fuel) di beberapa titik menjadi upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam menangani volume sampah yang terus bertambah dari hari ke hari.
Saat ini, TPST berteknologi RDF telah berdiri di kawasan Cicukang Holis. Ke depan, Pemkot Bandung berencana menambah jumlah TPST di lokasi eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Cicabe.
Selain mendirikan TPST RDF di Cicukang Holis dan rencananya menambah di eks TPA Cicabe, Pemkot Bandung sejauh ini juga telah menangani masalah sampah melalui program Kang Pisman (kurangi, pisahkan, dan manfaatkan sampah) dan Kawasan Bebas Sampah (KBS).
Baca Juga: Pemprov Jabar Buka Pendaftaran Volunteer West Java Festival 2023 Secara Online
Teknologi RDF merupakan pengolahan sampah anorganik melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil atau dibentuk pelet. Hasilnya, dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan dalam proses pembakaran recovering batu bara untuk pembangkit tenaga listrik.
Saat ini yang sudah berjalan di TPST Cicukang Holis mampu mengolah hingga 10 ton sampah kering dan residu setiap harinya dengan sistem RDF ini. Menurut rencana, tahun depan Pemkot Bandung akan mendirikan TPST RDF ini di lokasi eks TPA Cicabe.
Kendala untuk mendirikan TPST RDF di eks TPA Cicabe, kata Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna, adalah masih ada penolakan dari masyarakat setempat mengenai rencana tersebut.
Baca Juga: Hadiri IDC AMSI, Ridwan Kamil Bicara Soal Era Disrupsi Digital dan AI
Namun Ema Sumarna memastikan akan terus melakukan pendekatan dan edukasi kepada masyarakat setempat mengenai manfaat keberadaan TPST RDF di Cicabe.
