PRFMNEWS - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan musim kemarau pada 2023 akan bersifat lebih kering dibandingkan kondisi klimatologis dikarenakan adanya fenomena El Nino.
“Wilayah Bandung Raya berpotensi mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih untuk keperluan sehari-hari,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu, pada 25 April lalu.
Karena hal tersebut, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Raharja mengimbau warga masyarakat di Kabupaten Bandung dan Cimahi untuk menampung air cadangan dan menggunakan air secara bijak dalam menyikapi kemarau dan kekeringan sebagai dampak fenomena El Nino.
Pasalnya, kata Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Raharja Teddy Setiabudi, fenomena El Nino yang sudah dimulai sejak Juni 2023 ini telah menurunkan kapasitas air baku yang biasa mereka olah yakni Situ Cileunca, Situ Cipanunjang, Sungai Cisangkuy, Situ Lembang dan Sungai Cimahi, bahkan sampai 60 persen.
"Penurunan kapasitas tersebut berdampak pada produksi yang diolah di beberapa instalasi, seperti IPA Sukamaju dan IPA Cipageran Cimahi. Karenanya kami imbau warga pelanggan untuk dapat menampung air dan menggunakan air secara bijak dalam kondisi seperti saat ini," kata Teddy saat memberikan keterangan pers di Kantor Perumda Tirta Raharja Senin, 21 Agustus 2023.
Saat ini, kata Teddy, debit kapasitas air baku yang terpantau mengalami penurunan signifikan yakni di Situ Cileunca yang berpengaruh pada Wilayah I Kota Pelayanan Soreang dan Wilayah II Banjaran yang mengalami penurunan 65 persen dari 185 liter/detik menjadi 40-65 liter/detik.
Baca Juga: Kekeringan Dampak El Nino Berpotensi Terjadi di Semua Kelurahan Kota Cimahi