Jadi Pengelolaan Pasar Baru, PT DAM Sawarga Maniloka Jaya Sudah Diprotes Para Pedagang

- 15 Februari 2022, 21:50 WIB
Puluhan pedagang Pasar Baru yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pedagang Pasar Baru Bersatu (Fokus Pasbar) gelar aksi unjuk rasa
Puluhan pedagang Pasar Baru yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pedagang Pasar Baru Bersatu (Fokus Pasbar) gelar aksi unjuk rasa /TOMMY RIYADI/PRFM


PRFMNEWS - Puluhan pedagang Pasar Baru yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pedagang Pasar Baru Bersatu (Fokus Pasbar) gelar aksi unjuk rasa di depan Kantor pengelola Pasar Baru yakni PT DAM Sawarga Maniloka Jaya di Jalan Otista Kota Bandung, Selasa 15 Februari 2022.

Koordinator Fokus Pasbar, Kurnia mengatakan, kenaikan tarif listrik dan service charge hingga 50 persen, jadi salah satu pemicu aksi mereka.

Alasannya, kata dia, pihak pengelola belum menjalankan fungsinya terkait layanan fasilitas secara menyeluruh, semisal lift dan ekskalator banyak yang tak berfungsi.

Baca Juga: Rencana Digelarnya Kembali PTM Berdampak pada Pasar Baru Bandung

"Sekarang juga kan kondisi Covid membuat semakin terpuruk pedagang dan hampir semua pusat perbelanjaan memberikan diskon service charge," kata Kurnia kepada wartawan di lokasi aksi.

PT DAM Sawarga Maniloka Jaya yang baru mengelola Pasar Baru sekitar satu bulan, lanjut Kurnia, tidak bisa sewenang-wenang mengeluarkan kebijakan tersebut. Dengan alasan itu pula, Kurnia mengingatkan pengelola untuk bisa berlaku profesional dalam pengelolaan Pasar Baru.

"Intinya, kami semua pedagang menolak dengan pembayaran service charge dan listrik yang sangat tinggi karena kondisi sekarang. Seharusnya, PT DAM masuk ke sini sebagai mitra pedagang bukan justru menjadi beban untuk kami. Selama ini kami cukuplah patuh membayar listrik dan service charge sebelum pandemi," tandasnya.

Baca Juga: Rencana Digelarnya Kembali PTM Berdampak pada Pasar Baru Bandung

Kurnia menjelaskan, kenaikan listrik yang diprotes yakni dari semula sekitar Rp1.800 per KwH naik menjadi Rp2.564 per KwH. Tarif ini justru lebih tinggi dibandingkan Baltos dan Metro Indah Mal (MIM).

"Kami (Pasbar) lebih tinggi dibanding Baltos dan MIM. Baltos yang sama-sama aset pemkot saja hanya Rp2.000 per KwH tapi kami Rp2.500 per KwH," jelasnya.

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x