PRFMNEWS - Warga dan wisatawan yang berkunjung ke kawasan Alun-alun Kota Bandung merasa risih dengan beberapa hal mulai dari adanya oknum penjual kopi yang jual paksa, pembuat tato temporary dengan harga tak wajar, hingga adanya pelecehan.
Dengan adanya kerisihan warga ini, Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Kota Bandung, Idris Kuswandi menegaskan bahwa sebenarnya pihaknya menyiapkan tiga regu yang berjaga di beberapa titik di kawasan Alun-alun Kota Bandung.
Menurut Idris, tiga tim itu berjaga di kawasan Jalan Asia-Afrika, Alun-alun Kota Bandung, dan kawasan Kepatihan sampai Dalemkaum.
Baca Juga: Banyak Warga Keluhkan Keamanan di Alun-alun Kota Bandung, Yana Mulyana Ungkap Kemungkinan ini
"Ada 30 orang. Di Alun-alun, Asia-Afrika dan sekitarnya. Kita bagi 2 jam sekali berpindah," katanya, Rabu 5 Januari 2022.
Merujuk pada kejadian seorang ayah yang dikeroyok pembuat tato temporary, Idris tegaskan jika itu sudah masuk dalam ranah hukum yang ditangani polisi.
"Ini ranah kepolisian sudah diproses," jelasnya.
Menurut Idris, Satpol PP Kota Bandung telah beberapa kali menertibkan usaha tato. Pasalnya mereka melanggar zona yang dilarang.