PRFMNEWS - Warga Baleendah dan sekitarnya digegerakan dengan adanya pembunuhan pemilik warung di Cikawung, beberapa waktu lalu. Ternyata pelaku pembunuhan tersebut adalah seorang santri yang merupakan korban bully.
Demikian hal ini disampaikan Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo saat memberikan keterangan pers di Mapolresta Bandung Kamis kemarin.
Karena adanya kasus ini, Kusworo mengingatkan para pelajar untuk tidak melakukan perundungan baik secara fisik maupun verbal.
Baca Juga: Pembunuhan Penjaga Warung di Baleendah Ternyata Dilakukan Seorang Santri Korban Bully
Kata dia, segala jenis aksi bully akan memberikan banyak dampak kepada korban sehingga hal itu sangat harus diantisipasi.
"Jadi perbuatan tersangka ini berawal dari kekesalan hatinya, diejek oleh teman-temannya. Sehingga kami mengimbau kepada adik-adik di sekolah agar tidak melakukan perundungan baik fisik maupun verbal karena kita tidak tahu dampak dari perundungan tersebut," tegasnya.
Sebelumnya, seorang santri nekat melakukan penusukan hingga korbannya meninggal dunia saat dia merasa ditatap sinis oleh pemilik warung.
Baca Juga: Kementerian Agama Bertanggung Jawab Atas Hak Pendidikan Santri Ponpes Al Zaytun
Santri tersebut sebelumnya pergi keluar dari pondok karena merasa kesal di-bully oleh teman-temannya di pondok.
Saat keluar dari pondok dia membawa sebilah pisau yang dia temukan di pinggir jalan.
Saat berjalan-jalan untuk melepas penat dan rasa kesal, dia sempat singgah di warung dan merasa dilihat sinis oleh pemilik warung.
"Karena tersinggung langsung melakukan penusukan kepada si laki-laki pemilik warung," katanya.
Baca Juga: Penyakit Kista Hilang dengan Sendirinya dengan Obat Herbal Ala Dokter Zaidul Akbar
Di warung itu ada istri korban yang ternyata sedang hamil. Kala itu, istri korban mencoba melerai namun malah menjadi korban penusukan juga.
"Alhamdulillah ibunya masih selamat, anaknya selamat, hanya si bapak pemilik warung tidak bisa terselamatkan," ucapnya Kusworo.***