Atasi Masalah Sampah di Kota Bandung, DLHK Targetkan Sampah yang Dibuang ke TPA Hanya 70 Persen

26 November 2021, 09:30 WIB
Sampah yang mencemari Sungai Cihapit, Jalan Laswi, Kota Bandung, Kamis 25 November 2021 //DPU Kota Bandung.

PRFMNEWS - Sampah masih menjadi persoalan besar yang belum sepenuhnya terselesaikan di kota Bandung.

Dalam penanganan sampah di kota Bandung, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung terus berupaya agar jumlah sampah yang diangkut ke TPA semakin kecil.

Berdasarkan catatan DLHK, setiap hari jumlah timbulan sampah mencapai 1.600 ton per hari. Dengan rincian 82 persennya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Baca Juga: Hasil Pertandingan Babak 16 Besar, 6 Wakil Indonesia Melenggang ke Perempat Final Indonesia Open 2021

Kepala Seksi Kerja Sama Teknis Operasional DLHK Kota Bandung, Deti Yulianti mengatakan, pihaknya menargetkan tahun depan sampah yang dibuang ke TPA hanya 70 persen dari total sampah yang ada.

Ia menerangkan, kondisi TPA Sarimukti yang sudah tidak lagi memiliki kapasitas untuk menampung sampah. Sehingga nantinya sampah akan di angkut ke TPPAS Legok Nangka.

Di sana, Kota Bandung dituntut untuk mengurangi pengangkutan sampah sebanyak 24 persen.

"Targetnya adalah mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, minimal turun dari 80 ke 70 persen caranya lewat sampah yang diolah dan mengembangkan kawasan bebas sampah skala kelurahan," ungkapnya dalam Bandung Menjawab di Taman Dewi Sartika, Kamis 25 November 2021.

Baca Juga: Kapolres Jakpus Marah Akibat Demo Ormas PP Berujung Ricuh: Kami yang Melayani Justru Dikeroyok

"Kalau Kota Bandung tidak bisa mengurangi sampah maka potensi kota lautan sampah bisa saja terjadi," imbuhnya.

Deti menuturkan, saat ini penanganan sampah di Kota Bandung terdiri dari penyapuan jalan, pengangkutan sampah ke TPA, serta pemilahan dan pengolahan sampah di sumber sampah maupun di Tempat Penampungan Sementara (TPS).

"Sekarang sudah ada 60 RW yang melakukan sistem pemilahan sampah, tapi kita masih punya PR banyak sekali," terangnya.

Baca Juga: Tak Hanya Senjata Tajam, Polisi Amankan 2 Butir Peluru dari 15 Tersangka Ricuh Demo Ormas Pemuda Pancasila

Sehingga untuk mengurangi volume sampah demi terwujudnya kota bersih, di tahun 2022 DLHK Kota Bandung akan kembali melanjutkan program-program yang tertunda akibat pandemi covid-19.

"Seperti membangkitkan kembali Bank Sampah yang kemarin sempat terhenti. Kita dorong untuk mengaktifkan kembali," paparnya.

Kemudian DLHK akan mendorong kawasan bebas sampah (KBS) hadir di 60 kelurahan. Dengan begitu Deti meyakini permasalahan sampah sedikit demi sedikit akan mulai teratasi.

"Kita mendorong tahun depan agar setiap kelurahan minimal 40 persen kelurahan kawasan bebas sampah dengan ketaatan milah sampah 60 persen," tuturnya.

Baca Juga: Rumah di Komplek Pharmindo Cimahi Kebakaran, Berawal dari Mati Lampu

Selain itu, DLHK akan terus berupaya mengubah perilaku masyarakat untuk mau memilah sampah mulai dari pintu rumahnya. Sebab permasalahan sampah bukan hanya tanggungjawab DLHK, tetapi semua masyarakat.

"Targetnya adalah mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, kita dorong juga perubahan prilaku masyarakat untuk tidak menggunakan barang sekali pakai seperti kantong plastik, botol minuman," ujarnya.

"Jangan sampai Kota Bandung jadi kota lautan sampah. Pokoknya Bandung kudu bersih," tegasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler