Baca Juga: Khawatirkan Anak, Majelis Adat Sunda Sayangkan Penggunaan Bahasa Kasar untuk Promosikan Dagangan
Sebab di tengah ketatnya persaingan pemasaran, sangat dimaklumi pemilik produk mencari endorser yang unik.
Terlebih lagi tidak semua produk yang dipromosikan targetnya adalah penjualan, bisa jadi hanya upaya mengenalkan produk ke masyarakat.
"Yang diperlukan pendidikan media atau pembatasan media untuk anak-anak, dengan ketatnya persaingan pemasaran, orang mencoba membuat iklan atau endorser dari yang unik-unik," jelasnya.
Hariqo sendiri melihat dari aspek kepedulian, seorang Ade Londok patut diapresiasi upayanya untuk membantu usaha kecil.
Contohnya adalah viralnya Odading Mang Oleh yang dipromosikan dengan kata-kata kasar. Namun hal itu masih batas wajar, karena hanya sebuah candaan.
"Kang Ade Londok ada keberpihakannya kepada usaha kecil, masyarakat yang tidak mampu promosi dia bantu, kita harus apresiasi itu positif," tandasnya.***