Khawatirkan Anak, Majelis Adat Sunda Sayangkan Penggunaan Bahasa Kasar untuk Promosikan Dagangan

- 22 Oktober 2020, 22:39 WIB
Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum — M.A.W Brouwer. (foto: Humas Kota Bandung)**
Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum — M.A.W Brouwer. (foto: Humas Kota Bandung)** /

PRFMNEWS – Ketua Majelis Adat Sunda, Mochamad Ari Mulya Subagja menyayangkan viralnya bahasa Sunda kasar yang dikenalkan oleh salah seorang warga Bandung saat mempromosikan dagangan odading milik Mang Oleh.

Menurut Ari, hal itu membuat seakan-akan orang Sunda merupakan orang yang tidak tahu aturan dan kasar. Karenanya ia meminta siapapun untuk berpikir dahulu sebelum berucap apalagi jika diunggah di media sosial.

“Sangat disayangkan memakai bahasa Sunda dengan seperti itu, kasar. Seolah-olah kita ini orang Sunda tidak ada aturan dan orang umum tahunya orang Sunda ya seperti itu. Saya tidak menyalahkan siapapun di sini, untuk mempromosikan dagangan atau usaha itu sah-sah saja dengan apapun, tapi jika menggunakan bahasa ya harus ada dipikirkan lebih dulu,” kata dia saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Kamis 22 Oktober 2020.

Baca Juga: Update Peta Sebaran Corona Kabupaten Bandung, Kecamatan Margaasih Penyumbang Terbanyak Positif Aktif

Abah pun khawatir jika anak-anak mendengar perkataan kasar dan seketika menirunya. Untuk itu, ia meminta pemerintah agar menggencarkan lagi pembelajaran bahasa Sunda.

Di samping itu, adat dan budaya Sunda dinilainya sudah mulai terkikis. Orang luar Sunda, lanjutnya, hanya mengetahui Sunda sebagai seni bukan sebagai adat dan budaya.

“Karena adat dan budaya Sunda diketahui oleh umum hanya sebagai seni, sangat kecil sekali (cakupannya-red). Padahal itu tatanan hidup manusia di muka bumi termasuk bahasa menjadi bagian dari adat dan budaya,” ungkap pria yang akrab disapa Abah itu.

Baca Juga: Agar Anak Tidak Meniru Kata-kata Kasar Seperti di Medsos, KPAI: Orangtua jadi Pendamping Utama

Ia pun meminta lembaga penyiaran untuk terus mengawal dan menjaga generasi penerus bangsa ini. Sehingga ke depan, anak-anak tak terpengaruh oleh hal-hal yang negatif.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x