BMKG Beri Penjelasan 3 Penyebab Gelombang Panas Melanda Sejumlah Negara di Asia

- 8 Mei 2024, 08:40 WIB
Ilustrasi gelombang panas atau heatwave.
Ilustrasi gelombang panas atau heatwave. /Pixabay/RosZie/

PRFMNEWS – Fenomena heatwave atau gelombang panas tengah melanda sejumlah negara di Asia khususnya Asia Tenggara. Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab mengungkap faktor penyebab gelombang panas terjadi di berbagai negara Asia Tenggara hingga awal Mei 2024 ini.

Fachri menyebut ada tiga faktor penyebab gelombang panas yang terjadi di negara Asia Tenggara antara lain Vietnam, Filipina, Thailand, dan Kamboja. Penjelasan mengenai faktor pemicu heatwave pada akhir April hingga awal Mei 2024 ini disampaikannya melalui keterangan tertulis di laman resmi BMKG.

Dalam penjelasannya, Fachri memaparkan faktor pertama yang menyebabkan gelombang panas terjadi di beberapa wilayah Asia adalah akibat gerakan semu matahari pada akhir April dan awal Mei, ada di atas lintang 10 derajat Lintang Utara yang bertepatan dengan wilayah-wilayah Asia Tenggara daratan.

Baca Juga: Bukan Gelombang Panas, BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Terik Awal Mei di Indonesia

“Hal ini menyebabkan penyinaran matahari sangat terik dan memberikan background kondisi yang panas,” ujarnya.

Lalu, faktor kedua akibat anomali iklim El Nino 2023/2024. Fachri menguraikan bahwa berdasarkan hasil analisis BMKG, wilayah Asia Tenggara daratan akan mengalami anomali suhu hingga mencapai 2 derajat di atas normal saat terjadi El Nino pada periode Maret-April-Mei 2024.

Faktor ketiga adalah pengaruh pemanasan global yang mengakibatkan suhu terus meningkat dari tahun ke tahun. Dampak tiga faktor tersebutlah, tegas Fachri, yang mengakibatkan peningkatan suhu udara pada April-Mei 2024 menjadi sangat ekstrem di wilayah Asia Tenggara.

Baca Juga: Gelombang Panas Mulai Berdampak di Myanmar, Pendapatan Sopir Taksi Turun Drastis

Tidak ada gelombang panas di Indonesia

Sementara itu Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memastikan, cuaca panas yang terasa di wilayah Indonesia akhir-akhir ini bukanlah termasuk gelombang panas. Menurut dia cuaca di Indonesia termasuk suhu panas pada umumnya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah