Puasa Dzulhijjah Jatuh pada 1 Juli 2022, Berikut Jadwal, Bacaan Niat dan Keutamaannya

- 30 Juni 2022, 20:30 WIB
Kapan Mulai Puasa Idul Adha 2022? Simak Penjelasannya Lengkap dengan Keutamaannya
Kapan Mulai Puasa Idul Adha 2022? Simak Penjelasannya Lengkap dengan Keutamaannya /PIXABAY/xegxef

PRFMNEWS - Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Zulhijah 1443 Hijriyah jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022.

Dengan ditetapkannya awal Dzulhijah ini, maka Hari Raya Iduladha 1443 H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.

Salah satu amalan yang sunnah untuk dilakukan pada hari-hari awal bulan Dzulhijah adalah memperbanyak amalan sholeh. Salah satunya dengan berpuasa.

Di bulan yang penuh kemuliaan, umat muslim dianjurkan untuk menunaikan ibadah puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah sebelum hari raya Idul Adha 2022.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi Hari Ini, Masyarakat Jangan Mendekat, Bahaya Semburan Abu Vulkanik

Maka, umat islam bisa melakukan puasa Dzulhijjah pada tanggal 1-7 Juli 2022, kemudian dilanjutkan dengan puasa Tarwiyah pada 8 Juli 2022 dan puasa Arafah pada 9 Juli 2022.

Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, keutamaan puasa Dzulhijjah sebagai salah satu bulan yang dimuliakan (asyhur al-hurum), bulan Dzulhijjah memiliki beberapa keutamaan dibanding bulan lainnya.

Oleh karena itu, berpuasa pada sembilan hari pertama bulan tersebut juga memiliki keutamaan tersendiri. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Dilipatgandakan Pahala

Jika umat Islam mengerjakan puasa sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah maka akan mendapat pahala yang berlipat dari Allah SWT.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

"Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar." (HR At-Trmidzi).

Baca Juga: KKHI Mulai Fokus Hadapi Puncak Ibadah Haji di Armuzna

2. Penghapusan Dosa

Berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) dapat menghapus dosa selama dua tahun. Halnini sesuai sabda Rasulullah SAW:

"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim). Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).

3. Hari pembebasan dari siksa neraka

Segala siksa di neraka akan terhapus jika umat muslim rutin mengerjakan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah. Hal ini sesuai sabda Nabi Muhammad SAW:

"Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).

Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Cegah Penyakit Ginjal, Nomor 2 Sekaligus Turunkan Kadar Kolesterol dan Glukosa

Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah

Sebagaimana puasa pada umumnya, waktu niat puasa Dzulhijjah adalah pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar.

Berikut adalah lafal niat puasa Dzulhijjah:

1. Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”

2. Niat pada pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah)
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'ala.”

3. Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah)
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala.”***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah