Menurut Arifin, Pemerintah akan memfokuskan ketersediaan BBM khususnya jenis Pertalite dan Biosolar, mengingat kedua jenis BBM ini yang akan meningkat permintaan di musim mudik Lebaran 2022.
BBM jenis lain diperkirakan menurun permintaannya karena kendaraan industri dan truk-truk besar akan dihentikan operasional mulai 27 April 2022.
"Kita akan memfokuskan ketersediaan BBM jenis Pertalite karena ada kecenderungan masyarakat menggunakan BBM jenis ini. Kita berharap dapat mengatasi kebutuhan BBM untuk arus mudik dan saya berharap cadangan untuk 20 hari ke depan dapat dipenuhi oleh Pertamina," ucapnya.
Ia melanjutkan, berdasarkan prediksi Pertamina, akan ada kenaikan konsumsi BBM dengan kenaikan tertinggi sebesar 29 persen pada puncak arus mudik tanggal 29-30 April 2022.
Baca Juga: Aksi Pria Marah Ditegur Petugas saat Potong Jalan di Perlintasan Kereta Api Kiaracondong Bandung
"Kita sudah memprediksi akan ada kenaikan kebutuhan BBM saat ada peningkatan arus mudik minggu ini, dan kita akan lihat puncaknya di tanggal 29-30 April 2022. Di tanggal tersebut kita perkirakan akan ada kenaikan kebutuhan hingga 29 persen dari rata-rata, terutama Gasolin,” terangnya.
Kalau solar justru menurun, karena mulai tanggal H-5 sudah tidak boleh beroperasi di jalan tol. Stok Solar dan Gasoline saat ini tersedia untuk 23 hari," sambungnya.***