"Banyakan main ece2 dan gimmick: Rp300.000 sama dengan 12 liter minyak goreng. Effeknya kecil dan tidak significant. Lebih baik stabilkan harga ke 14 ribu - gitu aja kok ndak bisa?," tulis Rizal Ramli, seperti dikutip prfmnews.id, Rabu, 6 April 2022.
Baca Juga: Kasad Jenderal TNI Dudung Menangis Saat Jenguk Dua Bocah Laki-laki yang Orang Tuanya Gugur di Papua
Sehingga menurut Rizal Ramli, pemerintah baiknya melakukan stabilisasi harga minyak goreng kembali ke harga semula, yaitu Rp14 ribu per liter.
Dalam cuitan terpisah, Rizal Ramli juga menjelaskan sebenarnya pemulihan ekonomi setelah pandemi bisa dilakukan, namun dia menilai adanya kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat membuat kondisi melambat.
Setelah 2 tahun, dengan semakin rendahnya resiko covid,, sebetulnya terbuka peluang untuk percepatan pemulihan ekonomi, setelah ‘depressed demand’ selama 2 tahun. Tetapi kenaikan harga2 kembali memukul daya beli rakyat, krn kebijakan tidak pro-rakyat, pemulihan lebih lambat !— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) March 31, 2022
"Setelah 2 tahun, dengan semakin rendahnya resiko covid,,sebetulnya terbuka peluang untuk percepatan pemulihan ekonomi, setelah 'depressed demand' selama 2 tahun. Tetapi kenaikan harga2 kembali memukul daya beli rakyat, krn kebijakan tidak pro-rakyat, pemulihan lebih lambat!," ungkap Rizal Ramli.
Baca Juga: Muhadjir Effendy Bocorkan Masa Cuti Lebaran 2022
Mengenai BLT memang yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi bukan yang pertama.
Diketahui saat Presiden SBY memimpin, rakyat Indonesia juga pernah beberapa kali menerima dana bantuan tersebut.
Pro kontra terkait BLT memang sudah sejak lama, mulai dari anggapan bikin malas hingga rawan tindak penyelewengan.***