12 Aturan Kemenag Soal Penyelenggaraan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H

- 31 Maret 2022, 20:40 WIB
Bakal Ada Perbedaan Penentuan Awal Ramadhan, Kemenag Minta Saling Menghormati
Bakal Ada Perbedaan Penentuan Awal Ramadhan, Kemenag Minta Saling Menghormati /Antara Foto/Adwit B/

PRFMNEWS – Ada 12 aturan/ketentuan yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) terkait penyelenggaraan ibadah selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1443 H.

Aturan-aturan Kemenag tersebut tercantum dalam Surat Edaran (SE) Nomor 08 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H yang ditandatangani Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pada 29 Maret 2022.

Menag Yaqut mengatakan, 12 aturan yang tertuang dalam SE tersebut dibuat demi mewujudkan rasa aman, nyaman dan khusyuk bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah di masa pandemi Covid-19.

“Umat Islam dianjurkan mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadhan, seperti shalat tarawih, iktikaf, tadarus Alquran, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf, tapi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ucap Yaqut, dikutip prfmnews.id dari siaran pers di laman Kemenag pada Kamis, 31 Maret 2022.

Baca Juga: CEK FAKTA: Ada Pemeriksaan Vaksin Booster di Gerbang Tol Kota Bandung?

Berikut 12 aturan dalam SE Penyelenggaraan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H yang ditetapkan Menag:

1. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

2. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadan, seperti shalat tarawih, iktikaf, tadarus Alquran, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

3. Dalam penyelenggaraan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri, pengurus dan pengelola masjid/musala memperhatikan Surat Edaran Menteri Agama mengenai pelaksanaan kegiatan peribadatan/keagamaan di tempat ibadah pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat sesuai dengan status level wilayah masing-masing dan menerapkan protokol kesehatan.

4. Pengurus dan pengelola masjid/musala sebagaimana dimaksud pada angka 3 wajib menunjuk petugas yang memastikan sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan kepada seluruh jemaah.

5. Pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) dilarang mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri.

Baca Juga: Sah! Jenderal Andika Perkasa Hapus 2 Tes ini dalam Seleksi TNI

6. Masyarakat yang mengadakan kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri harus memperhatikan protokol kesehatan.

7. Vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan di bulan Ramadhan dengan mengikuti panduan kesehatan.

8. Kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat maal, zakat fitrah, infak, dan sedekah oleh Badan Amil Zakat Nasional, Lembaga Amil Zakat, dan masyarakat dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

9. Para mubaligh/penceramah agama diharapkan berperan memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, persatuan, kerukunan, kemaslahatan umat, dan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui materi dan bahasa dakwah yang bijak dan santun sesuai dengan tuntunan Alquran dan AsSunnah, serta tidak mempertentangkan masalah khilafiyah.

Baca Juga: Siap-siap! Ini Jadwal Pembelian Tiket Konser Justin Bieber Selanjutnya

10. Masyarakat diimbau untuk mengumandangkan takbir pada malam Idul Fitri Tahun 1443 H/2022 M di masjid/musala atau rumah masing-masing.

11. Penggunaan pengeras suara mengacu pada Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE.05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

12. Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H/2022 M dapat dilaksanakan di masjid atau di lapangan terbuka dengan memperhatikan protokol kesehatan.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah