Network
BANDUNG, (PRFM) – Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi menegaskan pihaknya bersama kepolisian akan memperketat dan memperkuat cek poin di sejumlah titik yang berpotensi dilalui warga yang masih nekat untuk mudik.
Untuk itu, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri) sebagai pelaksana di lapangan. Adapun, Budi menyebut yang menjadi perhatiannya adalah jalur-jalur yang menjadi pilihan warga untuk mudik.
“Mudik tetap dilarang, ini menjadi kunci. Kemudian mendekati lebaran kita sudah koordinasi dengan Korlantas Polri kita akan semakin memperkuat cek poin di beberapa jalan. Jalan tol kita perkuat kembali kemudian jalan nasional, arteri kita perkuat, dan jalan tikus juga” kata Budi saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu (9/4/2020).
Baca Juga: Uu Minta Pemerintah Pusat Jangan Buat Aturan yang Membingungkan
Terkait dengan sanksi, yang paling tepat adalah dengan memutarbalikan kendaraan yang nekat untuk mudik ke tempat asalnya. Sehingga, lanjut Budi, komitmen untuk menjalan kebijakan presiden untuk melarang mudik dapat terlaksana dengan baik.
“Termasuk sanksi kita juga suka koordinasi dengan Korlantas Polri. Sanksi yang paling tepat adalah kita mengembalikan kendaraan pribadi yang mungkin tidak tahu, nekat,” ujarnya.
Bahkan menurutnya, hingga kini beberapa terminal di Pulau Jawa pun sebagian telah berhenti beroperasi. Hanya ada sebagian kecil saja yang masih melayani keberangkatan dan kedatangan.
Baca Juga: PSBB, Belasan Kendaraan yang Lalui Bojongsoang Disuruh Putar Balik
“Di Jakarta kita hanya membuka satu terminal saja, yaitu terminal Pulogebang. Kemudian untuk kota tujuan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sebagainya kita juga hanya buka sebagian kecil terminal,” ungkap Budi.
