Seminar AMSI Jabar: Konten Berkualitas Sia-sia Kalau Tak Didukung Pemerintah

- 30 November 2021, 13:30 WIB
AMSI JABAR bertema "Bisnisnya Sehat Kontennya Berkualitas" persembahan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Jawa Barat, Sabtu lalu di Hotel Trans Bandung.
AMSI JABAR bertema "Bisnisnya Sehat Kontennya Berkualitas" persembahan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Jawa Barat, Sabtu lalu di Hotel Trans Bandung. /AMSI JABAR

PRFMNEWS - Dalam perkembangannya, saat ini media juga membutuhkan dukungan dari pemerintah sebagai regulator demi mewujudkan bisnis sehat dan produknya berkualitas.

Kini, bisnis yang sehat dan produk yang berkualitas sudah tak bisa dipisahkan. Binis media yang sehat sangat berkaitkan dengan hasil produknya.

Secara prinsip media berita berkewajiban memproduksi berita atau konten yang berkualitas agar informasi bisa dipahami secara baik oleh pembaca atau masyarakat.

Baca Juga: Lakukan Amalan ini Untuk Percepat Mendapat Keturunan, Kata Ustadz Adi Hidayat

Gagal menterjemahkan maksud atau memang sejak awal pesan berita salah, maka bisa membuat kekacauan di dalam masyarakat.

Banyak peristiwa kerusuhan atau aksi-aksi masyarakat dipicu oleh informasi yang tidak benar.

Komisaris Utama PT New Inspirator Teten Indra Abdillah dalam seminar bertema "Bisnisnya Sehat Kontennya Berkualitas" persembahan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Jawa Barat, Sabtu lalu di Hotel Trans Bandung, mengatakan, produk jurnalistik berkualitas menjadi sia-sia jika tak ada dukungan dari pemerintah atau pembuat aturan.

"Usaha membuat produk berkualitas akan menjadi sia-sia kalau tak didukung oleh pemerintah. Media menjamur, filternya harus ketat," ujarnya di acara seminar rangkaianan Pelantikan Pengurus AMSI Jabar 2020-2023.

Baca Juga: Hasil Undian Grup BWF World Tour Finals 2021, Ini Dia Hasilnya

Tetan mengeluhkan praktik bermitra di pemerintah yang cenderung mengakomodir semua media, dengan filter yang longgar.

"Banyak media-media resmi, mengikui aturan, ditabrak oleh media-media abal-abal," ujarnya.

Menurutnya, jumlah media online di Jawa Barat jumlahnya sudah ratusan, tapi yang tercatat menjadi anggota AMSI masih puluhan.

Artinya, banyak konten yang sudah diserap olah masyarakat dan di dalamnya ada peluang masuknya informasi hoaks dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Baca Juga: Ketemu Emak-emak Hamil, Erick Thohir Kasih Nama untuk Calon Bayi Laki-laki Lengkap Sama Artinya

Dia meminta kepada pemerintah untuk memfilter antara media yang sudah mengikuti aturan dan produknya berkualitas dan media yang asal berdiri.

Faiz Rahman dari Diskominfo Jabar mengatakan, saat ini Pemprov Jabar didahadapkan dengan banyaknya media online yang tumbuh bak jamur di musim hujan.

Namun, mereka yang bermitra dengan pemerintah adalah media-media yang sudah memiliki legalitas lengkap dan sesuai dengan peruntukannya.

Baca Juga: Sambil Makan Soto, Erick Thohir Asyik Nyanyi Lagu Ini Bareng Pengamen Muda di Pekanbaru

"Kami terus mendorong media-media tumbuh menjadi media yang sehat. Kalau ada yang perlu dibantu, tentu kami bantu. Temasuk misalnya soal penyelenggaraan uji kopetensi wastawan, tujuannya agar produk jurnalistiknya berkualitas," ujarnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah