Cerita Covid-19: Chandra Liow Nyaris Meninggal, Dokter Bilang 'Harus Ikhlas Ya'

- 12 September 2021, 09:01 WIB
Chandra Liow nyaris meninggal dunia karena Covid-19
Chandra Liow nyaris meninggal dunia karena Covid-19 /Instagram.com/@chandraliow


PRFMNEWS - Konten kreator, Chandra Liow menceritakan pengalamannya saat terinfeksi Covid-19 dan nyaris meninggal dunia karena kondisinya kritis.

Chandra mengaku dirinya positif Covid-19 pada 29 Juni 2021 lalu, saat itu tepat satu minggu setelah ia ulang tahun.

Sebelumnya ia sempat berkumpul besama teman-temannya. Namun meski dilakukan secara private alias di rumah pribadi, tapi ternyata ia dan teman-temannya juga akhirnya tertular Covid.

Baca Juga: Hilang 2 Minggu dari Podcast, Deddy Corbuzier Ceritakan Pengalaman Hampir Meninggal Dunia

"Gua dinyatakan positif Covid-19 tanggal 29 Juni 2021, dan itu untuk pertama kalinya setelah 1,5 tahun pandemi," kata Chandra lewat video yang diunggah kanal Youtube Tim2one - ChandraLiow, Sabtu 11 September 2021.

Ia kemudian mengabari ayah dan ibunya, tapi mereka malah kekeh ingin menemani Chandra di rumah.

Chandra sempat mengecek kondisi kesehatannya pada 5 Juli dan saat itu dinyatakan masih dalam batas aman.

Baca Juga: Mengenal Badai Sitokin, yang Hampir Buat Deddy Corbuzier Meninggal Dunia

Namun singkat cerita, ibunya juga tertular Covid-19 dari Chandra dan hal itu membuat dirinya stress berat.

Ceritanya pun dimulai, kondisi Chandra semakin memburuk dan mengharuskan ia bersama ibunya dirawat di rumah sakit.

Saat itu tanggal 9 Juli, di saat kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya di Indonesia, tapi Chandara dan ibu bersama ayahnya harus segera mendapat kamar.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Mengharapkan Ulama Lebih Adapatif dengan Kondisi Kekinian

Akhirnya mereka bisa dirawat, tapi Chandra dan ibunya harus beda rumah sakit.

"Kita cari rumah sakit dari jam 9 pagi dan baru dapat jam 9 malam," katanya.

Hal yang paling tidak ia lupakan adalah ketika dokter berkata kepada ayahnya bahwa kondisi Chandra sudah sangat parah, dan harus mengikhlaskan apabila Chandra tidak selamat.

"Dokter bilang 'kondisi Chandra sudah seperti ini, jadi kalau ada apa-apa ikhlas ya," ungkapnya.

"Bokap gue sedih dengan kata-kata itu, gue di saat itu bener-bener udah nggak berdaya, 'mata Chandra udah kosong dan lihat ke atas doang'," lanjutnya.

Baca Juga: Ada Peluang Hujan, Simak Prakiraan Cuaca untuk Hari Ini

Ia sudah putus asa dengan kondisi tersebut dan di titik terendah hidupnya itu ia berdoa kepada Tuhan. Bukan meminta tolong menyembuhkan dirinya, justru Chandra berdoa jika memang Tuhan akan mengambil nyawanya, ia meminta tolong Tuhan untuk menyembuhkan ibunya.

"Gua udah putus asa sebenarnya, waktu itu gua ngomong sama Tuhan, udah nggak minta tolong lagi, gua bilang 'Tuhan kalau lu harus ambil nyawa gue, ambil, tapi tolong sembuhin 100 persen nyokap gue," tuturnya.

Ia pun memasuki kondisi kritis dan harus mendapat obat khusus yang sangat langka dan harganya mahal. Obat itu tidak tersedia di rumah sakit tempat Chandra dirawat dan harus dipesan terlebih dahulu.

Baca Juga: 500 Ribu Vaksin Johnson and Johnson Tiba, Digunakan Khusus Pulau Jawa

Namun Chandra menyebut di momen itu tangan Tuhan yang bertindak. Keajaiban pun terjadi, tiba-tiba pihak rumah sakit mengabarkan bahwa obat khusus itu ada sisa stoknya.

Ia pun langsung diberi tindakan, dibius dan disuntik beberapa kali dari dada hingga leher. Bahkan di lehernya ia mendapat tiga bekas jahitan.

"Gue langsung operate, gue dibius, dada gue disuntik beberapa kali, ditusuk di leher nggak dapat juga pembuluh darah, pindah ke kanan akhirnya dapet, langsung masuk obat," jelasnya.

Setelah ditangani lewat operasi, Chandra akhirnya terbangun dan kondisinya semakin membaik. Ia diminta untuk menjalani masa pemulihan selama dua bulan di rumah sakit.

Hingga akhirnya pada 26 Juli ia mendapat kabar baik bahwa ia sudah negatif Covid-19 dan boleh pulang ke rumah dengan catatan rawat jalan.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Kota Bandung Gelar Swab Antigen Gratis bagi Calon PPPK Guru, Berikut Syarat dan Ketentuannya

"Recovery di rumah sakit 2 bulan, stepnya adalah gua kontrol darah setiap hari, ada fisioterapi latihan pernafasan dan fisik. Dan sampai akhirnya 26 Juli dapat kabar kalau gua sudah negatif dan sorenya udah bisa rawat jalan di rumah, dari estimasi 2 bulan," katanya.

Chandra mengaku sangat beruntung dan bersyukur kepada Tuhan karena dirinya lolos dari maut. Ia sangat bahagia bisa kembali pulang dan menjalani aktivitasnya sebagai seorang konten kreator.

Diketahui, selama masa kritis tersebut ternyata Chandra mengalami badai sitokin yang kemudian juga menginfeksi hati, jantung, pengentalan darah, dan paru-pura sudah sangat buram karena infeksi Covid-19.***

 

 

 

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x