Kata Pakar Mikro Ekspresi soal Pidato Presiden Jokowi Bahas ‘Pak Lurah’

17 Agustus 2023, 13:40 WIB
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). /(ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aa)



PRFMNEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat membahas terkait julukan ‘Pak Lurah’ yang ditujukan kepadanya saat menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR 2023 di Gedung Nusantara Jakarta, Rabu 16 Agustus 2023.

Pakar gestur dan mikro ekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik Monica Kumalasari yang mengetahui pidato Presiden Jokowi saat membahas istilah Pak Lurah ini turut memberikan pandangannya atas penjelasan Kepala Negara.

Menurut Monica, gestur Presiden Jokowi tampak santai dan tanpa beban saat membahas dirinya yang kerap disebut sebagai Pak Lurah ketika berpidato pada Sidang Tahunan MPR 2023 itu.

Baca Juga: Jokowi: Pemerintah Indonesia Sudah Gelontorkan Dana Desa Rp593 Triliun

"Ini ditunjukkan pula dengan ekspresi wajah tersenyum. Tidak tampak ada kemarahan, kekesalan, ketakutan dan beban emosi lainnya," kata Monica, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.

Monica menambahkan, celetukan-celetukan kata Pak Lurah dari sejumlah pihak, bagi Presiden Jokowi bukanlah hal penting yang perlu disikapi lebih jauh. Menurut Monica, bahasa verbal dan non verbal pun menunjukkan kongruensi (kesesuaian).

Sebelumnya, saat berpidato di Sidang Tahunan MPR 2023, Presiden menyebutkan kalimat, "Kita saat ini sudah memasuki tahun politik. Suasananya sudah hangat-hangat kuku dan sedang tren ini di kalangan politisi dan parpol. Setiap ditanya soal siapa capres cawapresnya, jawabannya 'Belum ada arahan (dari) Pak Lurah',"

Baca Juga: Jokowi: Saya Disebut Bodoh, Plonga-plongo, Hingga, Firaun, Ndak Apa-apa, Saya Terima Saja

Tahu siapa yang dimaksud Pak Lurah

Jokowi lalu mengatakan dirinya sempat berpikir siapa yang dimaksud dengan sebutan Pak Lurah ini. Belakangan Presiden pun mengetahui bahwa sosok yang dimaksud Pak Lurah ternyata dirinya.

Presiden lalu menegaskan dirinya bukan ketua umum partai politik dan ketua koalisi partai politik sehingga terkait penentuan capres dan cawapres bukan merupakan kewenangan darinya.

Dia berkata, "Bukan wewenang saya, bukan wewenang Pak Lurah, bukan wewenang Pak Lurah, sekali lagi".

Baca Juga: Ema Sumarna Beberkan Sederet Prestasi dan Permasalahan Kota Bandung dalam 5 Tahun Terakhir

Monica berpendapat ada ketegasan dari Presiden saat mengulangi kata-katanya, intonasi verbal serta bahasa tubuh saat mengatakan “Bukan kewenangan Pak Lurah, sekali lagi”.

Saat itu, Presiden tampak melakukan gerakan tangan terangkat di sisi bahu dengan telapak tangan menghadap ke depan seperti gestur yang ditunjukkan bila seseorang mengatakan “tidak”.

"Dari kongruensi pernyataan verbal dan non verbal ini bisa disimpulkan bahwa pernyataan beliau tidak terlibat dalam penentuan capres maupun cawapres adalah cukup kredibel," jelas Monica.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler