PRFMNEWS - Pada bulan Juni 2022, masyarakat Indonesia akan menyaksikan fenomena antariksa yang dinamakan 'Parade Langit' subuh.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan bahwa sepanjang Juni masyarakat akan disuguhkan dengan parade langit subuh yang indah.
Dimana pada waktu subuh, planet-planet akan sejajar atau bisa disebut konfigurasi segaris.
Planet yang terdiri dari Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter dan Saturnus itu akan sejajar dengan bumi.
Baca Juga: Hindari 6 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Ginjal Rusak Kata dr. Ema, Nomor 4 Sering Kita Lakukan
Fenomena yang hadir 18 tahun sekali ini dapat disaksikan langsung tanpa alat bantu apapun.
“Fenomena konfigurasi ini dapat disaksikan selama kurang lebih 50 menit sesuai dengan waktu fajar masing-masing wilayah,” tutur Peneliti di Pusat Riset Antariksa BRIN, seperti dikutip prfmnews.id dari ANTARA hari ini Rabu, 22 Juni 2022.
Berikut beberapa konfigurasi parade langit yang pada tanggal 16 sampai 27 Juni 2022 yakni Merkurius, Venus Uranus, Mars, Jupiter, Saturnus dan Bulan.
Andi menjelaskan bahwa fenomena tersebut bisa dilihat pada waktu subuh, mulai dari fajar astronomis dengan ketinggian matahari -18 derajat atau 75 menit sebelum matahari terbit atau sekita pukul 04.30 waktu setempat.
Hingga fajar bahari saat ketinggian matahai kurang dari 6 derajat atau 25 menit sebelum matahari terbit sekitar pukul 05.30 waktu setempat.
Pada tanggal 4-30 Juni 2022, Merkurius akan memiliki kecerlangan yang bervariasi antara +2,06 hingga -0,61. Berarti Merkurius akan semakin terang sampai dipenghujung Juni 2022.
Sedangkan Venus antara -3,94 hingga -3,89. Itu artinya akan redup sedikit pada akhir Juni 2022.
Berikut juga kecerlangan Uranus bervariasi antara +5,89 hingga +5,87 sehingga Uranus akan lebih sedikit terang pada akhir Juni 2022.
Pada planet Mars, kecerlangan bervariasi antara +0,57 sampai +0,47, dan planet Jupiter bervariasi antara -2,25 hinggga-2,41 dan Saturnus antara _0,68 hingga +0, 56 pada akhir Juni 2022.
Baca Juga: BNPT dan Al-Azhar Mesir Perkuat Kerjasama Untuk Kenalkan Islam Yang Moderat
Andi menyampaikan, karena Uranus memiliki kecerlangan lebih besar 4,7 dari batas magnitude visual maksimum di wilayah perkotaan, maka untuk menyaksikan kecerlangan Uranus harus memerlukan bantuan teleskop kecil berdiameter 10-25 sentimeter (cm).
Namun, bagi wilayah yang polusi cahaya tidak ada, Uranus dapat disaksikan tanpa menggunakan teleskop karena kecerlangan lebih kecil dari +6,5.***